Kompas TV olahraga kompas sport

Mengenang Ferenc Puskas: Bela 2 Timnas Berbeda di 2 Edisi Piala Dunia

Kompas.tv - 30 Agustus 2022, 07:49 WIB
mengenang-ferenc-puskas-bela-2-timnas-berbeda-di-2-edisi-piala-dunia
Legenda sepak bola Timnas Hungaria, Ferenc Puskas. (Sumber: eurosport.com)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di Hungaria, Ferenc Puskas bukan saja dikenal sebagai pesepak bola. Dia, dalam banyak hal, merupakan simbol identitas negara, ikon budaya, dan dianggap sebagai pesepak bola Hungaria terhebat yang pernah bermain.

Pria bernama asli Ferenc Purczeld Biro itu lahir dari keluarga Jerman di Kispest, Budapest pada 1 April 1927. 

Dia mengawali karier sepak bolanya di Kispest AC, di mana ayahnya, Puskas Sr. pernah menjadi pemain dan pelatih klub tersebut. Dirinya mendapatkan debut profesional pada tahun 1943. 

Singkat cerita, Kispest AC berubah nama menjadi Budapest Honved, menyusul akuisisi dari Menteri Pertahanan Hungaria.

Menjadi sebuah tim sepak bola tentara Hungaria, seluruh pemain Honved Budapest mendapatkan pangkat Mayor.

Itulah awal mula Puskas diberikan julukan 'The Galloping Major', bercermin dengan sikapnya di lapangan yang memberi kesan seperti seorang jenderal militer yang memimpin pasukannya di medan perang. 

Baca Juga: Lev Yashin, Gagal di Piala Dunia, Jadi Kiper Terbaik Sepanjang Masa, Meninggal dengan Satu Kaki

Tidak butuh waktu lama bagi Puskas untuk menggaungkan namanya di jagat sepak bola Eropa. 

Pada musim 1947-48, Ferenc Puskas mampu mencetak 50 gol serta 9 assist hanya dari 31 penampilan bersama Honved Budapest. Catatan tersebut membuatnya menjadi top skor Eropa. 

Namun, pencapaian saat itu dimanfaatkan oleh Pemerintah Komunis Hungaria. Timnas Hungaria yang diperkuat Puskas menjadi alat politik tersendiri. 

Puskas dan Magical Magyars

Hungaria lalu menunjuk Gusztav Sebes sebagai pelatih dan menerapkan gaya sepak bola yang mereka juluki sebagai "Sepak Bola Sosialis". Idenya sederhana, setiap pemain bekerja keras satu sama lain demi tim. 

"Ketika kami menyerang, semua menyerang, dan ketika bertahan juga bersama-sama. Kami adalah cetak bentuk total football," kata Puskas, dikutip dari fifa.com. 

Timnas Hungaria yang dikapteni oleh Puskas tersebut berhasil memenangkan medali emas Olimpiade 1952 di Helsinksi, Finlandia. Mereka mengalahkan Yugoslavia di final dengan skor 2-0. 

Secara singkat, Timnas Hungaria diangap banyak orang sebagai tim sepak bola terbaik di era itu. Tapi ada juga yang masih skeptis. 

Puskas dan kolega mencoba membuktikan bahwa mereka para peragu tersebut salah. 

Mereka menjajal kekuatan Inggris di Wembley dalam sebuah laga persahabatan tahun 1953. Hungaria membungkam Inggris di hadapan 105.00 penonton dengan skor 6-3. Puskas mencetak 2 gol, Nandor Hidegkuti menorehkan trigol, dan dilengkapi oleh Jozsef Bozsik. 

Tiga pekan sebelum Piala Dunia 1954 bergulir di Swiss, Hungaria kembali mengalahkan Inggris dalam sebuah laga persahabatan. Kali ini, Puskas dan kolega menang 7-1 di Budapest. 

Hungaria datang ke Piala Dunia 1954 sebagai favorit juara. Magical Magyar, julukan Timnas Hungaria saat itu, dengan gampang melahap Jerman Barat dengan skor 8-3 di babak penyisihan grup. 

Brasil yang menjadi salah satu kandidat kuat juara, juga sukses mereka bandai dengan skor 4-2 di babak semifinal. 

Namun, pada babak final, Hungaria bertemu Jerman Barat kembali. Hasilnya mengejutkan, Puskas dan kolega kalah 2-3. Pertandingan tersebut dijuluki sebagai "Miracle of Bern" atau Keajaiban di Kota Bern. 

Kendati kalah di babak final, Ferenc Puskas dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen, kendati hanya membukukan 4 gol, selisih 7 gol dari top skor turnamen sekaligus kompatriotnya, Sandor Kocsis. 

Baca Juga: Daftar Para Top Skor Piala Dunia di Tiap Edisi Sejak 1930-2018

Pada periode 1950 sampai 1956, Timnas Hungaria yang diperkuat Ferenc Puskas hanya menelan 1 kekalahan dari total 69 pertandingan (58 kemenangan, 10 kalah). 

Melawan dan Bela Timnas Spanyol

Pada tahun 1956, pemain Timnas Hungaria yang mayoritas membela Honved Budapest, tampil di European Cup/Liga Champions. Honved dijadwalkan melawan Athletic Bilbao pada putaran pertama. 

Dalam laga leg pertama, Honved yang diperkuat Puskas, Kocsis, hingga Czibor, kalah dengan skor 2-3. Tetapi, tepat jelang laga leg kedua di Budapest, gerakan pemberontakan rezim komunis menggelora di Hungaria. 

Pada pemain Honved memutuskan untuk tidak pulang ke Hungaria dan meminta laga leg kedua dimainkan di Stadion Heysel, Belgia. Pada akhirnya, Honved kalah argegat 5-6.

Walau demikian, para pemain Honved bimbang untuk pulang. Mayoritas memilih tak pulang dan mengadakan tur internasional ke Italia, Portugal, Spanyol, hingga Brasil. 

Baca Juga: Hector Castro, "Dewa Bertangan Satu" yang Berhasil Membawa Uruguay Juara Piala Dunia Pertama 1930

Puskas sendiri memilih menetap di Spanyol dan mendukung pemberontakan terhadap rezim komunis Hungaria. Konsekuensinya, Puskas mendapatkan sanksi bermain di Eropa selama dua musim. 

Pada akhirnya, Puskas bergabung ke Real Madrid. Bersama Alfredo Di Stefano, Puskas membantu El Real mendapatkan 5 gelar La Liga, 3 gelar European Cup, 4 kali menjadi El Pichichi (top skor Liga Spanyol) serta mencetak 244 gol dalam 262 pertandingan.

Ferenc Puskas juga menjadi salah satu pemain yang pernah bermain di Piala Dunia untuk dua timnas yang berbeda. 

Pada tahun 1962, Puskas dinaturalisasi oleh Spanyol dan tercatat 4 kali membela La Furia Roja di pertandingan resmi. Tiga dari total penampilannya bersama Spanyol terjadi di Piala Dunia 1962. Meski demikian, Puskas tak memiliki satu pun gol untuk Timnas Spanyol. 

Setelah pensiun dan sempat mencoba peruntungan menjadi pelatih, Puskas didiagnosa Alzheimer pada tahun 2000. 

Enam tahun berselang, tepatnya pada 17 November 2006, Puskas meninggal dunia di usia 79 tahun, karena penumonia. 

Kini, namanya diabadikan menjadi nama stadion, klub sepak bola (Puskas Akademia FC), hingga penghargaan gol paling estetik, FIFA Puskas Awards. 

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Mengingat Kisah Korea Utara Bungkam Italia di Inggris

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x