YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Penjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Nadeo Argawinata menjadi salah satu pemain yang disorot dalam perhelatan Piala AFF 2020.
Penyelamatan yang dilakukan Nadeo pada laga semifinal piala AFF 2020 memberi angin segar buat timnas Indonesia.
Pria asal Kediri, Jawa Timur, itu menjadi pahlawan setelah menepis tendangan penalti pemain Singapura, Faris Ramli, di menit-menit terakhir pertandingan dalam waktu normal pada leg kedua semifinal.
Pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan dan berujung kemenangan 4-2 untuk skuat Garuda.
Kepiawaian Nadeo menjaga gawang tak diragukan lagi. Kiper Bali United itupun kembali disandingkan dengan kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga.
Ini karena Kepa dikenal sebagai salah satu sosok penjaga gawang yang mahir dalam menghentikan eksekusi tendangan penalti.
Selain skill sebagai penghalau tendangan penalti, postur serta raut muka Nadeo pun kerap disandingkan dengan kiper asal Spanyol itu.
Baca Juga: Final Piala AFF 2020: Pelatih Thailand Puji Keluwesan Taktik Timnas Indonesia
Di luar lapangan, Nadeo yang masih berusia 24 tahun dikenal sebagai pribadi yang baik dan taat kepada orangtua. Ia memiliki hobi membaca buku.
Dikutip dari Kompas.com, Ibunda Nadeo, Ninuk Indahsari mengamini Nadeo suka membaca buku. Di ruang tamu rumah orangtuanya itu, terlihat banyak koleksi buku.
Di antaranya, tentang sejarah dan wawasan sosial keagamaan.
Beberapa buku itu tertata rapi dalam sebuah kotak yang bertuliskan nama Nadeo Argawinata di bagian samping, sebagai penanda pemiliknya.
Buku-buku tersebut didominasi tulisan Emha Ainun Nadjib. Salah satu buku yang mencolok berjudul Sedang Tuhan Pun Cemburu.
Baca Juga: Final Piala AFF, Greg Nwokolo: Jika Diperpanjang 4 Tahun, Bayangkan Apa yang Bisa Diperbuat STY
"Nadeo memang suka baca buku. Saya sendiri juga bertanya-tanya kok ya sempatnya dia baca buku," ujar Ninuk, Selasa (28/12/2021).
Ninuk mengatakan, anaknya itu memang mengidolakan Emha Ainun Nadjib. Bahkan, Nadeo juga sempat berfoto bareng kiai yang akrab disapa Cak Nun itu.
Selain membaca buku, Ninuk menambahkan, Nadeo juga kerap menonton acara televisi atau YouTube perihal sejarah.
Sejarah apa pun termasuk tentang asal usul sebuah kota. Soal pendidikan, Nadeo tetap melanjutkan pendidikan di sela-sela aktivitasnya bermain bola.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sebuah SMA di Kota Kediri, Nadeo melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri dengan jurusan akuntansi.
Namun, kuliah itu terpaksa terhenti karena Nadeo harus meninggalkan Kediri untuk bermain di Borneo FC pada 2016.
Baca Juga: Pelatih Thailand Tak Pikirkan Nasib Sial Timnas Indonesia di Final Piala AFF
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.