NICE, KOMPAS.TV - Laga lanjutan Ligue 1 musim 2021/2022 yang mempertemukan Nice Vs Marseille, Minggu (22/8/2021) berakhir ricuh. Dimitri Payet dilaporkan menjadi korban pelemparan botol oleh pendukung tuan rumah.
Akibat keributan tersebut, laga harus dihentikan oleh wasit karena suporter tuan rumah masuk menyerbu ke lapangan.
Rusuh di laga Liga Perancis itu berawal ketika gelandang serang Marseille Dimitri Payet hendak melakukan tendangan sudut bagi timnya pada menit 75.
Payet yang berdiri di sudut lapangan kemudian terkena lemparan botol dari pendukung dari tim tuan rumah.
Sempat terjatuh, Payet kemudian bangkit dan membalas dengan kembali melemparkan botol ke arah pendukung Nice.
Tak hanya sekali, Payet yang tersulut emosinya melempar botol ke arah pendukung tim tuan rumah sebanyak dua kali.
Akibatnya, pendukung Nice tak terima dengan tindakan yang dilakukan Payet.
Baca Juga: Ricuh Suporter Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo Rusak
Sejumlah pendukung Nice lantas turun dari tribun dan menyerbu ke lapangan.
Para petugas keamanan stadion mencoba menghalangi pendukung dari Nice tersebut masuk ke lapangan.
Namun karena jumlah pendukung Nice yang turun ke lapangan semakin banyak, petugas pun mulai kewalahan menghadapi kemarahan para suporter.
Pelatih Marseille Jorge Sampaoli yang berdiri di sisi lapangan turut terlihat marah karena tidak terima dengan perlakuan yang didapatkan oleh timnya.
Ia sampai harus ditahan oleh asistennya untuk mencegah kericuhan yang semakin besar terjadi.
Setelahnya, para pemain Marseille berbondong-bondong meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti.
Laga pun dihentikan sementara oleh wasit sambil menunggu situasi mereda.
Namun, Marseille memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan meski Nice selaku tuan rumah sudah kembali bersiap di atas lapangan.
Wasit kemudian meniup peluit panjang dengan hanya pemain Nice yang berada di lapangan.
Saat itu, Nice unggul 1-0 atas Marseille berkat gol yang dicetak oleh Kasper Dolberg di babak pertama.
Usai pertandingan, Presiden Marseille Pablo Longoria mendukung keputusan timnya yang tidak melanjutkan laga demi keselamatan para pemain.
"Pemain kami diserang," kata Pablo Longoria dikutip dari BBC.
"Kami memutuskan untuk keselamatan para pemain kami, yang diserang selama invasi lapangan, untuk tidak melanjutkan pertandingan karena keselamatan para pemain kami tidak terjamin," ucapnya.
Baca Juga: Matteo Guendouzi Resmi Dipinjamkan Arsenal ke Marseille
Sebelumnya, pertandingan Marseille saat melawan Montpellier 2 minggu lalu juga sempat terjadi kericuhan.
Bedanya, Marseille saat itu memutuskan mau untuk melanjutkan pertandingan.
"Ini adalah kedua kalinya itu terjadi. Kami telah mengalami ini di Montpellier di mana kami memutuskan untuk melanjutkan setelah keputusan untuk laga berlanjut dibuat," tambah Longoria.
"Apa yang terjadi hari ini tidak dapat diterima. Kami harus menjadikannya preseden untuk sepak bola Perancis dan itulah mengapa kami memutuskan untuk kembali ke Marseille," jelasnya.
Sementara itu, Presiden Nice Jean-Pierre Rivere mengaku kecewa karena laga harus dihentikan.
Meski mengakui pendukungnya melakukan kesalahan dengan melempar botol ke lapangan, Riviera menganggap pemain-pemain Marseille yang menyebabkan kericuhan menjadi membesar.
"Sangat mengecewakan bahwa pertandingan berakhir seperti ini," katanya.
“Semua orang melihat apa yang terjadi. Kita tidak bisa memungkiri bahwa botol air dilempar karena kita semua bisa melihatnya. Yang memicu bentrokan adalah reaksi dua pemain Marseille yang membalas," tuturnya.
"Setelah itu, sangat disayangkan staf keamanan Marseille turun tangan dan memukul pemain kami," ujarnya.
Baca Juga: Penasaran Kapan Lionel Messi Debut Bareng PSG, Mauricio Pochettino Beri Bocoran
Sumber : BBC Sport
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.