Baca Juga: Bertambah, Kini 3.500 Sukarelawan Kota untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Mundur
"Atlet bersama ofisial sebelum diberangkatkan ke Tokyo, sejak tanggal 1 Agustus selama dua minggu menjalani karantina," kata Rima.
"Jadi kami tidak mau tempat latihan atlet masih berhubungan dengan orang lain. Karena, hal ini, tidak menjamin sterilnya venue untuk latihan para atletnya. Kami tidak mau mengambil resiko sehingga tempat latihan atlet harus benar-benar kondisi steril COVID-19," tambahnya.
Sementara itu, Presiden NPC Indonesia Senny Marbun mengatakan NPC Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020 menargetkan bisa merebut setidaknya satu medali emas dan bisa masuk peringkat 60 besar dunia.
"Target kami memperbaiki Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro Brasil," kata Senny.
"NPC Indonesia ketika itu, berhasil memperoleh satu medali perunggu dan menempati rangking ke-76."
"Kami mohon doa seluruh rakyat Indonesia agar Paralimpiade Tokyo bisa memenuhi target itu," kata Senny.
Baca Juga: Disebut Celananya Terlalu Pendek dan Tak Pantas, Atlet Paralimpiade Olivia Breen Murka
Sementara itu, Senny Marbun yang dihubungi secara terpisah oleh KompasTV menambahkan, ia tak ingin terlalu membebani atlet dengan menunjuk cabor yang ditargetkan meraih medali.
Namun Senny mengatakan, cabor bulu tangkis atau badminton berpeluang menyumbang medali bagi Indonesia.
"Iya bulu tangkis, namun saya tidak ingin menunjuk siapa atletnya agar tidak membebani," tutur Senny.
Meski begitu, Senny kemudian menambahkan, kontingen NPC yang berangkat ke Tokyo tetap mempunyai tujuan utama yaitu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
"Tujuan utama kami ke sana adalah untuk mengharumkan nama Indonesia," tegasnya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.