Kompas TV olahraga kompas sport

Ikuti Jejak Di Matteo di Chelsea, Akankah Tuchel Juga Berakhir dengan Pemecatan?

Kompas.tv - 30 Mei 2021, 13:59 WIB
ikuti-jejak-di-matteo-di-chelsea-akankah-tuchel-juga-berakhir-dengan-pemecatan
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengepalkan salah satu tangannya usai anak asuhnya meraih kemenangan atas tim tamu Burnley dalam lanjutan Liga Premier Inggris, di Stamford Bridge, Minggu (31/1/2021). Chelsea menang 2-0. (Sumber: Twitter.com/official ChelseaFC)
Penulis : Rizky L Pratama

Chelsea lalu keluar jadi juara Liga Champions setelah menang lewat drama adu penalti dari Bayern Munchen.

Apa yang dilakukan Di Matteo, serupa dengan apa yang terjadi dengan Thomas Tuchel saat ini di Chelsea.

Tuchel yang datang di pertengahan musim mengggantikan Frank Lampard yang dinilai gagal, sukses membawa Chelsea bangkit.

Sempat terbesar dari empat besar di Liga Inggris, Tuchel pun lalu berhasil memastikan Chelsea mengakhiri musim di zona Liga Champions.

Di kancah Eropa, Tuchel mampu membalikkan berbagai prediksi dan dengan brilian membawa Chelsea ke partai final setelah menyingkirkan Real Madrid di semi final.

Baca Juga: Hegemoni Pelatih Jerman di Liga Champions: Tiga Kali Raih Juara Berturut-turut!

Di partai final, Chelsea yang jadi underdog mampu dibawa Tuchel berjaya di laga pamungkas berkat gol semata wayang dari Kai Havertz.

Namun, Tuchel tampaknya harus tetap hati-hati jika masih ingin melatih Chelsea lebih lama.

Tentunya, ia tak ingin bernasib serupa dengan Di Matteo yang karirnya berakhir dengan pemecatan karena menurunnya performa Chelsea.

Saat seremoni pemberian gelar juara tadi malam, Thomas Tuchel sempat terlihat bertemu dan berbincang dengan pemilik Chelsea Roman Abramovich.

Dia pun terbuka jika ingin ada diskusi tentang target Chelsea di musim depan.

"Saya berbicara dengan pemilik (Roman Abramovich) di lapangan," kata Tuchel seusai laga dikutip dari laman resmi UEFA.

Baca Juga: Hasil Man City Vs Chelsea: Gol Tunggal Havertz Bawa The Blues Rengkuh Gelar Liga Champions

"Itu adalah momen terbaik untuk pertemuan pertama kami - atau mungkin yang terburuk karena itu hanya bisa menjadi lebih buruk sekarang!"

"Kami akan berbicara lagi dan saya dapat meyakinkan dia bahwa saya akan tetap lapar. Saya masih merasa lapar, dan menjadi bagian dari klub yang sangat ambisius dan kelompok yang kuat, mendukung keyakinan saya pada sepakbola dengan sempurna."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x