JAKARTA, KOMPAS TV - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku kehilangan miliaran rupiah karena maraknya kasus investasi bodong dalam beberapa waktu terakhir ini.
Kehilangan miliaran rupiah yang dialami Hotman Paris itu bukan karena menjadi salah satu korban penipuan investasi bodong.
Melainkan, karena hilangnya potensi fee yang sebetulnya bisa ia dapat kalau saja bersedia menjadi pengacara konglomerat yang menjadi korban penipuan kasus investasi bodong tersebut.
Baca Juga: Digas Jerinx SID Debat Corona, Hotman Paris Pilih Edit Caption Instagram
"Kasus investasi bodong saya rugi miliaran, Mengapa? Karena hampir semua konglomerat investasi bodong itu datang ke saya minta untuk menjadi pengacaranya," kata Hotman Paris Hutapea dikutip dari Kontan.co.id pada Sabtu (1/8/2020).
Ketika itu, Hotman Paris menceritakan dirinya memilih menolak untuk menjadi pengacara konglomerat tersebut. Salah satunya karena pertimbangan profesionalisme.
Hotman Paris mengaku, sebelum didatangi para konglomerat tersebut, dirinya sudah terlebih dahulu memberikan nasihat hukum gratis kepada masyarakat yang menjadi korban investasi bodong.
"Nasihat hukum saya berikan kepada rakyat-rakyat korban invetasi bodong itu di Kopi Joni," ujar Hotman Paris.
Baca Juga: Jerinx SID dan Hotman Paris Saling Sindir di Medsos Terkait Corona
Sebelum ada pandemi corona, Hotman Paris memang kerap memberikan konsultasi hukum secara gratis kepada masyarkat. Kegiatan itu dilaksanakan setiap akhir pekan di warung Kopi Joni yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dekat tempat ia berkantor.
Lebih lanjut, Hotman Paris menceritakan pernah ada sekumpulan ibu-ibu warga negara Korea yang jumlahnya sekitar 30 orang mengadu kepadanya karena terjebak investasi bodong.
"Dan saya berikan konsultasi gratis terkait asuransi jiwa. Sehingga saya tidak bisa mewakili konglomeratnya," kata Hotman.
Padahal dalam kalkulasi Hotman Paris, kalau dirinya menjadi kuasa hukum dari konglomerat yang mengadu kepadanya dalam kasus investasi bodong, maka ia akan mendapatkan penghasilan atau fee yang besar.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Gubernur Bawa Oknum Musisi Bali Tak Percaya Covid-19 ke Kuburan
"Minimum saya bisa dapat Rp 5 miliar untuk menjadi pengacara (konlgomerat) investasi bodong yang nilai pokoknya mencapai puluhan triliun rupiah," ujar Hotman Paris.
"Tapi ini pilihan hidup. Karena kalau saya ambil saya bisa dibilang rakus dan bisa dipecat dari pengacara karena melanggar kode etik akibat karena terima (konsultasi) dari sana dan sini."
Hotman Paris menceritakan dirinya pernah mendapatkan keluhan satu keluarga yang tinggal di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) karena dana mereka terjerat Rp 200 miliar investasi bodong.
Pada saat itu ia mendapatkan pertanyaan yang sama apa untung ruginya ikut Penyelesaian Kewajiban Pemayaran Utang (PKPU) dalam kasus investasi bodong seperti ini.
Baca Juga: Terkuak! Hana Hanifah Pernah Ajak Hotman Paris Makan Malam, Ditolak Mentah-mentah!
Lalu Hotman mengibaratkan PKPU tidak ada bedanya dengan dua orang ketemu di warung bikin perjanjian perdamaian.
"Kalau tidak dipenuhi dapat kreditur apa? Ya tidak dapat apa-apa kalau memang hartanya sudah tidak ada," kata Hotman Paris Hutapea.
Bagi Hotman perjanjian perdamaian di warung yang ia ilustrasikan tersebut tak ada bedanya dengan PKPU di Pegadilan Niaga. "Bedanya hanya mendapatkan cap dari pengadilan," kata Hotman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.