Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku kaget mengetahui Pemprov DKI masih mengalokasikan dana Rp 720 miliar untuk pembelian lahan.
Dia mendapat laporan dari Komisi C mengenai masih adanya anggaran konsumtif tersebut.
"Saya kaget juga, kok masih ada anggaran yang bersifat konsumtif di sini. Bayangin, di tengah situasi seperti ini, di saat seluruh anggaran di 2020 dipangkas dan dialihkan untuk penanganan dan pemulihan corona, kok ini masih ada belanja lahan," ucap Prasetio sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Baca Juga: Begini Tata Cara Dapatkan Surat Izin Keluar Kota dari Pemprov DKI Selama Corona
Belanja lahan tersebut adalah belanja lahan di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI, yakni pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau (RTH) hutan di Wilayah DKI Jakarta.
Juga pengadaan tanah oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Dalam Surat Gubernur DKI Nomor 161/-1.713 tertanggal 20 April 2020 tentang Kegiatan SKPD/UKPD Provinsi DKI Jakarta pada Perubahan Anggaran Mendahului Perubahan APBD TA 2020, anggaran untuk pengadaan panah untuk RTH di Wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 400 miliar.
Lalu anggaran tersebut mengalami pengurangan sebesar Rp 25,940 juta sehingga menjadi Rp 374,059 miliar.
Sementara, anggaran penetapan pengadaan tanah Bina Marga di Provinsi Jakarta sebesar Rp 577,470 miliar.
Kemudian dikurangi sebesar Rp 230,988 miliar sehingga menjadi Rp 346,482 miliar.
Dengan demikian, total anggaran yang dibutuhkan untuk pembelian lahan di dua SKPD itu mencapai Rp 720 miliar.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DKI: Belanja Pembebasan Lahan Sudah Ditiadakan
Sempat Usul Dinolkan
Padahal, menurut Prasetio, sebelumnya anggaran tersebut sudah diusulkan untuk dinolkan atau dihilangkan. Kemudian anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Saya juga akan merekomendasikan agar anggaran tersebut dinolkan. Karena bukan apa-apa, kita semua di DPRD telah mengalihkan seluruh anggaran kegiatan AKD untuk penanganan dan pemulihan corona. Kok ini malah belanja-belanja seperti itu," jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Jupiter menyebut pembelian lahan tersebut tidak terlalu penting di saat seperti ini.
"Sekarang ini ada kepentingan yang lebih besar daripada pembelian tanah untuk RTH. Padahal masih banyak tanah yang dimiliki Dinas Pertamanan, karena hampir tiap tahun beli lahan, itu saja tidak dimaksimalkan," kata Jupiter.
Politisi Partai Nasdem ini pun mengatakan bakal kembali membahas anggaran tersebut saat rapat di Komisi C pada Selasa (19/5/2020) nanti.
Baca Juga: [TOP 3 NEWS]: Warga Positif Corona Tolak Dirawat I APBD DKI Untuk RTH I Update Corona
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.