Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV – Rencana pemerintah mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China untuk mengerjakan proyek strategis nasional dinilai mencederai masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi menjelaskan kebijakan tersebut sama saja mencederai semangat masyarakat dalam melawan Covid-19 di tanah air.
Menurutnya, meski 500 TKA China tersebut telah melewati prosedur kesehatan, namun tetap saja tidak bisa dijadikan alasan oleh pemerintah di tengah masa pandemi ini.
Baca Juga: Jadi... Bagaimana Asal Muasal Rencana Masuknya 500 TKA Asal China ke Sulawesi Tenggara?
Arwani juga menilai protokol kesehatan bagi TKA China tersebut tidak menjamin tidak adanya penyebaran virus corona.
"Pemerintah pusat baiknya tidak merusak mood bangsa Indonesia dalam perlawanan terhadap Covid-19," ujar Arwani dalam keterangan tertulis, Jumat (1/5/2020).
Lebih lanjut, Arwani menilai kebijakan tersebut bertolak belakang dengan Kepres No 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) serta Kebijakan larangan mudik.
Seluruh masyarakat tahu bahwa wabah virus corona ini pertama kali beredar di China, dan tetap saja pemerintah mendatangkan TKA meski sudah melewati serangkaian prosedur kesehatan. Di sisi lain, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik agar mencegah penyebaran virus, namun pemerintah mendatangkan warga Tiongkok yang menjadi daerah episentrum wabah Covid-19.
Baca Juga: Satu Suara, Gubernur dan DPRD Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA Asal China
Arwani menyarankan agar pemerintah fokus menangani wabah virus corona tanah air dan menunda sementara proyek strategis nasional yang nantinya juga dapat dijalankan.
“Mestinya menjadi basis pemerintah pusat dalam kebijakan mendatangkan TKA berasal dari China yang notabene merupakan negara yang pertama kali terkena wabah Covid-19," jelas Arwani.
Sebelumnya, Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara satu suara menolak kedatangan 500 TKA China yang rencananya datang mulai pekan ini secara bertahap.
Baca Juga: Fakta 49 TKA China Tiba di Kendari: Belum Dikarantina Hingga Kapolda Sultra Minta Maaf
Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan penolakan itu dilakukan karena bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.