Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV – Pemerintah enggan mengamini penelitian Ilmuwan dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) yang memprediksi wabah Covid-19 di Indonesia sedang memasuki masa puncak dan akan berakhir pada Juni 2020.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menilai banyak faktor yang mempengaruhi kapan wabah Covid-19 di Indonesia mengalami puncak dan berujung pada menurunnya angka penambahan.
Meski di sejumlah daerah menunjukkan adanya perlambatan dan pengembangan kasus penularan Covid-19, namun hal tersebut tidak menjadi patokan bahwa pandemi virus corona berakhir di bulan Juni 2020.
Baca Juga: Peneliti Temukan 3 Senyawa Obat Virus Corona
“Ingat ini baru berapa hari (perlambatan kasus). Jangan bikin kesimpulan apa-apa. Kita lihat dulu perkembangan seperti apa. Kan banyak variabel yang harus ditentukan," ujar Yurianto, Rabu (29/4/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Yurianto menambahkan data grafis naik turunnya penambahan kasus pasien positif juga tidak menjadi alat ukur untuk menentukan kapan Indonesia akan mengalami masa tertinggi penularan virus. Sebab, penularan di Indonesia memiliki banyak faktor, walaupun secara keseluruhan penularan terjadi antar masyarakat bukan lagi kasus impor.
Yurianto menilai terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa Indonesia sedang memasuki masa puncak dan akan berakhir pada Juni 2020.
“Saya tidak mau membuat kesimpulan dini. Ini bukan hanya dilihat dari data grafik sendirian. Banyak faktor yang memengaruhi," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Corona Berakhir Bulan Juli, Apa Strategi Pemerintah Setelahnya?
Penelitian yang memprediksi bahwa wabah Covid-19 di Indonesia sedang memasuki masa puncak dan akan berakhir pada Juni 2020 dibuat oleh Laboratorium Inovasi Berbasis Data (DDI SUTD).
Dalam situs resminya, dijelaskan Indonesia diprediksi 97 persen berakhir pada 4 Juni 2020 dan 99 persen berakhir pada 20 Juni 2020.
Selain Indonesia, penelitian ini juga memantau perkembangan Covid-19 di puluhan negara, termasuk Indonesia.
Tim SUTD menggunakan perhitungan dengan model SIR, singkatan dari susceptible (rentan)-infected (tertular)-recovered (sembuh), untuk memperkirakan kurva pandemi virus corona di suatu negara dan kapan akan berakhir.
Baca Juga: Pemerintah Prediksi Puncak Pandemi Corona Bisa Capai Ratusan Ribu Kasus
Ahli menggunakan pengodean dari Milan Batista dan data dari Our World in Data. Dalam situs mereka, tim mengatakan bahwa pelaporan ini hanya bertujuan untuk penelitian dan edukasi, yang mungkin memiliki kesalahan.
"Pembaca harus mencerna prediksi apa pun dengan hati-hati. Terlalu optimis dengan perkiraan tanggal kapan akan berakhir akan menjadi berbahaya dan dapat melonggarkan disiplin serta kontrol diri, dan justru perputaran virus dapat terus terjadi," tulis tim dalam situs mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.