Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta evaluasi total terhadap upaya yang telah dilakukan dalam penanganan Covid-19, terutama mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Evaluasi dibutuhkan untuk penyempurnaan program-program dan kebijakan selanjutnya.
Baca Juga: Pembatasan KRL Jabodetabek Lancar, Selama PSBB Jumlah Penumpang Kian Menurun
"Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini, terutama evaluasi mengenai PSBB secara lebih detail. Kekurangannya apa dan plus-minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki," ujar Presiden Joowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (20/4/2020).
Berkaitan dengan hal tersebut, Jokowi kembali menekankan kepada jajarannya di daerah soal pentingnya pengujian sampel uji secara massif.
Pengujian ini diikuti dengan pelacakan agresif terhadap orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien Covid-19.
Lalu mereka melakukan isolasi terhadap orang-orang yang diduga terpapar secara ketat.
"Tiga hal ini yang harusnya sering, terus-menerus, ditekankan kepada seluruh daerah. Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat," ucap Jokowi, dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah mengadakan sejumlah alat pemeriksaan sampel melalui tes PCR (polymerase chain reaction).
Dengan pengadaan tersebut, Presiden Jokowi berharap agar dalam satu hari dapat dilakukan pemeriksaan dengan jumlah di atas 10.000 tes.
Jokowi juga meminta evaluasi dan perbaikan terhadap sistem rujukan serta manajemen penanganan di rumah sakit.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya kelebihan kapasitas di rumah-rumah sakit rujukan Covid-19.
"Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul. Mana yang sedang dan ringan serta mana yang berat dan memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga minta distribusi logistik agar tetap terlaksana di tengah pandemi ini.
Apalagi dalam waktu beberapa hari ke depan masyarakat akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang tentunya membutuhkan kecukupan logistik dan stok pangan.
"Pastikan bahwa distribusi logistik dan kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan. Stok pangan cukup, pastikan agar kita memasuki bulan Ramadan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Salurkan Bantuan Sosial Keluarga Kurang Mampu Terdampak Covid-19
Jokowi menginstruksikan agar bantuan sosial bagi warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 dapat dimulai dengan cepat dan tepat sasaran.
Untuk tahap awal, pada Senin (20/4/2020) tadi, dari gerbang Istana Merdeka, Jakarta, bantuan sosial mulai disalurkan kepada 1,2 juta keluarga penerima manfaat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Saya ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran. Ada kontrol pengawasan dan cek lapangan, sehingga barang-barangnya itu bisa diterima oleh penerima dengan baik dan sekali lagi benar-benar tepat sasaran," tandas Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.