Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Daerah Istimewa Yogyakarta kaya dengan warisan budaya kuliner khas dengan keramahan warganya. Namun dibalik segala pesonanya, DIY punya fakta lain.
Yogyakarta menjadi provinsi dengan prevalensi kasus kanker tertinggi di Indonesia. Data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan RI mencatat prevalensi mencapai 4,86 per seribu penduduk. Artinya 4 dari 1000 penduduk mengidap kanker.
Penyakit kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia, tahun 2018 kanker menyebabkan 9,6 juta kematian.
Sementara di Indonesia, pada tahun 2018 terdapat lebih dari 300 kasus baru penderita kanker. Meski alami peningkatan, akses pelayanan kesehatan bagi penderita kanker belum merata.
Keterbatasan membuat penderitanya harus berobat ke luar kota. Sejumlah diantaranya bahkan harus keluarkan dana untuk menyewa kamar kost.
Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi penderita kanker di Indonesia saat ini mencapai angka 136 per seratus ribu penduduk.
Sementara soal pembiayaan ilustrasi dari BPJS Kesehatan menyebut seorang penderita kanker dibiayai 1300 peserta yang sehat.
Selama kurun waktu 4 tahun BPJS Kesehatan mengklaim mengeluarkan dana lebih dari 13 triliun rupiah.
Dengan disiplin dalam pengobatan dan semangat, tidak sedikit penderita kanker bisa mengalahkan kanker.
#BerkasKompas #Kanker #KankerIndonesia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.