Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Alam dan segala isinya adalah tempat untuk belajar tentang kehidupan. Karena alasan inilah, sebuah PAUD didirikan di alam terbuka di Kabupaten Merauke, Papua.
Meski atap terbuat dari daun kelapa kering dan berlantaikan terpal, tak mengurangi kegembiraan anak-anak untuk bertambah pintar.
Sekolah pendidikan anak di Kampung Urumb, Distrik Semangga, Merauke, Papua, didirikan oleh Gereja Katolik Bunda Hati Kudus Wendu.
Selain di Kampung Urumb, ada dua PAUD lain yang berkonsep belajar di ruang terbuka di Distrik Semangga, yaitu di Kampung Waninggap Naggo, dan Matara.
Sekolahnya beratapkan daun kepala kering. Sementara lantainya, beralaskan terpal. Tidak ada dinding yang menyekat pandangan, anak-anak bisa menghirup udara dengan bebas, dan menyatu dengan lingkungan sekitar.
Di sekeliling sekolah, ada aneka tanaman. Bunga, tanaman, dan semua yang ada di sekitar menjadi bahan belajar.
Di masa usia emasnya, di PAUD ini anak-anak juga dibentuk karakternya dengan pembinaan rohani. Anak-anak juga diajarkan meniru sifat-sifat baik dari alam.
PAUD alam ini berlangsung tiga kali dalam seminggu. Selama tiga jam, anak-anak bermain dan belajar mengenal alam yang ada di sekitar mereka.
Dengan konsep belajar di ruang terbuka, anak-anak diharapkan memiliki ruang gerak yang luas, yang bisa memacu kemampuan berpikirnya. Anak-anak juga diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, yang lebih kreatif, dan tangguh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.