A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Ini Masukan Ridwan Kamil dalam Ratas Banjir Jabodetabek dengan Jokowi

Kompas TV nasional breaking news

Ini Masukan Ridwan Kamil dalam Ratas Banjir Jabodetabek dengan Jokowi

Kompas.tv - 2 Januari 2020, 20:54 WIB
ini-masukan-ridwan-kamil-dalam-ratas-banjir-jabodetabek-dengan-jokowi
Cuplikan layar telekonferensi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Breaking News KOMPAS TV (Sumber: KOMPAS TV)

 

JAKARTA, KOMPASTV - Presiden Joko Widodo memanggil tiga gubernur dalam rapat terbatas (Ratas) guna membahas masalah banjir yang terjadi di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi pada Jumat (3/1/2020).

Hal ini diketahui saat wawancara KOMPAS TV dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kamis (2/1/2020). Menurut Ridwan, Presiden ingin mengetahui penanganan banjir di Jabodetabek. Selain itu, Presiden ingin meminta pendapat soal banjir yang sudah menjadi bencana tahunan.

Salah satu masukan yang akan disampaikan Ridwan yakni, membentuk pemerintahan sendiri wilayah Jabodetabek. Tujuannya agar penanganan banjir bisa sinergi. Adapun para gubernur yang dipanggil dalam rapat terbatas di Istana Negara yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Gubernru Banten Wahidin Halim.

"Kalau saya diminta pendapat harusnya Jabodetabek ini punya pemerintahan sendiri, kan Jakarta menjadi magnet ekonomi, di sisi lain air minumnya dari Jawa Barat buang sampah ke Bantar Gebang juga di Jawa Barat," ujarnya.  

Baca Juga: Soal Banjir Jakarta, Anies Baswedan: Laporkan Keluhan dan Kami akan Respons! 

Selain membentuk pemerintahan sendiri untuk daerah Jabodetabek, Ridwan ingin menyatakan bahwa bencana banjir bukan menjadi ajang untuk saling menyalahkan.

Ia berharap adanya sikap arif dalam menyikapi bencana banjir di awal tahun 2020 ini. Sebab, cuaca tidak mengenal wilayah, daerah bahkan negara. Ridwan mencontohkan pada tahun 2018, negara maju seperti Amerika Serikat pernah mengalami darurat bencana banjir.

"Kalau memang cuaca, negara maju pun terkeda dampak banjir. Padahal mereka negara maju, punya ilmu punya segala rupa," kata Ridwan.

Baca Juga: Dramatis! Penyelamatan Ibu Hamil dan Lansia Menyeberangi Arus Deras

Ia juga berpesan agar masyarakat tidak mengangap remeh penanganan banjir yang sudah dilakukan pemerintah daerah maupun pusat. Menurut Ridwan koordinasi pemerintah pusat dan daerah sudah berjalan dengan baik.

"Kalau namanya bencana alama saya kira kita harus lebih arif. Kita jangan saling menyalahkan, karena itu energi negatif. Kita fokus saja setelah tanggap daruruat. Kita evaluasi dan kita cari solusi," kata Ridwan.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x