JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru akan digelar April mendatang, namun sejumlah nama yang disebut berpotensi menjadi bakal calon ketua umum, sudah mulai bermunculan.
Sebagian kader PPP yang menamakan diri "Eksponen Fusi PPP 1973" mengadakan konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/1/2025), dan memunculkan sejumlah nama dari internal dan eksternal partai.
Beberapa nama yang disebut adalah Husnan Bey Fananie dari Parmusi yang juga anggota DPR 2009-2014 serta Dubes RI untuk Republik Azerbaijan 2016-2020; Arsul Sani (Hakim Mahkamah Konstitusi).
Kemudian Achmad Farial, anggota DPR 1999-2019 yang juga tokoh Sarikat Islam (SI); dan Anwar Sanusi dari Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti) yang juga anggota
DPR RI dan KPKPN RI 1997-2014.
Sementara nama-nama calon eksternal alias nonkader yang muncul adalah Din Syamsuddin, Ketum PP Muhammadiyah 2005-2015 dan Ketua MUI 2014- 2015; Saifullah Yusuf, Sekjen PBNU; Dr Hamdan Zoelva, kader PBB dan mantan Ketua MK 2013–2015.
Lalu Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Darat ke-33; Sandiaga Salahudin Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Ahmad Yani, Ketum Partai Masyumi; dan Ridho Rahmadi, Ketum Partai Ummat.
Menurut Husnan yang hadir dalam acara konpers, semua nama secara umum bersedia dan sudah dihubungi. Dia menambahkan, tak menutup kemungkinan ada nama-nama baru.
"Bisa juga kita ajak Anies Baswedan, daripada bikin partai baru. Lebih baik yang sudah ada," kata Husnan kepada Kompas.tv.
Baca Juga: Kata Mardiono soal Mukernas PPP di Ancol: Tak Bahas Calon Ketum tapi Dua Hal Ini
Menurutnya, pemunculan nama-nama itu untuk membangkitkan PPP yang saat ini sedang terpuruk. Sebab, sejak berdiri, baru pada Pemilu 2024, PPP gagal masuk ke parlemen.
"Kalau perlu kita bikin konvensi," ujarnya.
Dia menambahkan, persoalan partai berlambang Ka'bah ini adalah kepemimpinan. Husnan juga menyinggung kondisi PPP yang disebutnya sudah terkubur.
"Muktamar harus bangun kembali wibawa partai Islam terbesar di Indonesia," ujarnya.
Sebab jika tidak, menurut dia, para leluhur dan pendiri PPP yang sudah meninggal, akan gelisah di alam kubur.
"Kita akan dilaknat," katanya.
Mengenai bakal calon ketua umum nonkader, baginya tidak masalah selama masih segaris dengan partai Islam. Ia mencontohkan Ridho Rahmadi (Ketua Partai Ummat) dan Dudung Abdurrahman.
"Dudung bagus leadership-nya, peka pada keumatan," ungkapnya.
Karena itu, Husnan tak peduli jika muktamar PPP akan dipercepat atau sesuai jadwal.
"Kita bertanggung jawab yang terbaik buat umat Islam," katanya.
Sementara Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan muktamar PPP mungkin akan diselenggarakan pada April mendatang atau setelah Lebaran, di Bali. Namun tanggal pasti belum ditentukan.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Rommy, Wasekjen PPP Sebut yang Goreskan Citra Buruk Harus Tobat
“Ya kira-kira kan Lebaran itu di bulan April ya, mungkin setelah Lebaran itu awal ya, awal April ya. Mungkin bisa di akhir April maupun awal Mei. Nanti tergantung kan Muktamar itu banyak yang kita butuhkan,” kata Mardiono usai menutup Mukernas II PPP di Ancol, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.