LABUAN BAJO, KOMPAS.TV - Empat maskapai penerbangan memutuskan untuk membatalkan penerbangan menuju Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, demi menjaga keselamatan setelah terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, menyatakan bahwa pembatalan ini berlaku sejak siang hingga sore hari.
Pihak bandara telah melakukan pengecekan menyeluruh terkait kondisi penerbangan dalam koordinasi bersama Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV serta kepala bandara di Provinsi NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu prosedur yang dilakukan adalah paper test untuk memastikan tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengancam penerbangan di wilayah tersebut.
"Dari siang sampai sore dibatalkan," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono di Labuan Bajo, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Erupsi Lewotobi Laki-Laki: Status Tanggap Darurat hingga 31 Desember, Pencarian Korban Dioptimalkan
"Tadi sampai jam dua siang kami masih melakukan paper test, hasilnya negatif, tidak ada dan memang di dalam satelit cuaca seluruh Pulau Flores kena sampai ke Timor sebagian. Tetapi ketika itu kami sampaikan ke airlines, airlines dengan alasan keselamatan penerbangan memilih untuk membatalkan penerbangannya ke Labuan Bajo," katanya.
Belum ada kepastian kapan aktivitas penerbangan di Bandara Komodo, yang berstatus internasional, akan kembali normal. Otoritas bandara akan terus melakukan pengecekan berkala mengingat dampak erupsi meluas ke seluruh Pulau Flores, dan angin kencang memperluas penyebaran abu vulkanik.
Pemantauan kondisi sebaran abu dilakukan secara intensif melalui satelit cuaca Himawari dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, melaporkan bahwa pada pukul 15:00 Wita, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan sebaran abu vulkanik masih masuk ke ruang udara Manggarai Barat.
Menurut laporan peringatan cuaca Sigmet, abu vulkanik bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20-25 knot pada ketinggian 10.000 hingga 28.000 kaki, ke timur laut dengan kecepatan 5 knot pada ketinggian 35.000 kaki, dan ke tenggara dengan kecepatan 20 knot pada ketinggian 40.000 kaki. Intensitas abu ini diperkirakan meningkat.
"Dari peta sebaran abu vulkanik yang ada terkonfirmasi terdapat beberapa bandara di antaranya adalah Bandara Komodo dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sore ini," katanya dikutip dari Antara.
Maria menjelaskan bahwa BMKG melalui Meteorological Watch Office (MWO) menyediakan informasi pergerakan abu vulkanik melalui Sigmet (WV Sigmet) untuk wilayah udara yang menjadi tanggung jawabnya.
Baca Juga: Kata Kepala Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB soal Erupsi Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.