Kompas TV nasional politik

Dikritik Mahfud MD soal Surat Undangan Haul Berkop Kemendes, Mendes: Tak Akan Diulangi Lagi

Kompas.tv - 22 Oktober 2024, 17:25 WIB
dikritik-mahfud-md-soal-surat-undangan-haul-berkop-kemendes-mendes-tak-akan-diulangi-lagi
Foto Arsip. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto buka suara terkait Surat undangan haul sang ibu yang menggunakan kop dan stempel resmi dari Kementerian Desa PDT (Sumber: Handout PAN via Antara)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Surat undangan haul (peringatan hari wafat) Ibu Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendapat sorotan tajam dari sejumlah pihak.

Salah satunya dari mantan Menko Polhukam Mahfud MD.

Seperti diketahui, surat udangan yang telah beredar di media sosial tersebut dibuat dengan menggunakan kop dan stempel resmi dari Kementerian Desa PDT yang ditandatangani oleh Yandri Susanto. 

Terkait surat tersebut, Mahfud melalui akun Instagram pribadinya mengungkapkan, jika benar adanya yang dilakukan Yandri itu keliru atau salah.  

"Masih sangat pagi di hari ini, ketika seorang teman memberitahu kpd saya bahwa ada seorang Menteri baru yang mengundang acara Haul (peringatan hari wafat) ibunya yang kedua sekaligus syukuran di Ponpes menggunakan surat dengan kop dan stempel resmi kementerian," tulis Mahfud di akun @mohmahfudmd, dikutip, Selasa (22/10/2024).

"Kalau benar ada surat itu maka hal tersebut salah. Kop surat dan stempel resmi tak boleh dipakai untuk acara pribadi dan keluarga, termasuk ponpes dan ormas sekali pun. Harus hati-hati menggunakan atribut dan simbol-simbol pemerintahan," imbuhnya.

Ia pun meminta Yandri untuk lebih barhati-hati dalam menggunakan simbol pemerintahan.

"Harus hati-hati menggunakan atribut dan simbol-simbol pemerintahan," tegasnya.

Baca Juga: Keterangan Yandri Susanto, Fadli Zon hingga Maruarar Sirait Usai Bertemu Prabowo, Calon Menteri?

Respons Mendes PDT Yandri Susanto

Mendes PDT Yandri Susanto menanggapi terkait surat undangan haul dengan kop dan stempel resmi kementerian.

Ia mengaku hal tersebut bisa dikoreksi dan memastikan kegiatan itu tidak disalahgunakan.

Politikus PAN itu juga mengucapkan terima kasih kepada Mahfud atas kritikannya. 

"Terimakasih kepada Pak Mahfud yang sudah mengeritik itu dan tidak akan kita ulangi lagi," kata Yandri, dalam keterangannya, Selasa.

Iya menegaskan, tidak ada unsur politik pada kegiatan yang diselenggarakannya, murni haul dan memperingati hari santri.

"Tetapi hari ini murni betul-betul untuk kegiatan Hari Santri dan haul emak kami, tidak ada unsur yang lain," ucapnya.

"Selama proses berlangsung tidak ada unsur politik, kami juga tidak mau acara ini ditunggangi oleh unsur politik. Termasuk hari ini kita menyumbangkan makanan, itu atas nama emak kami," jelasnya, dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, surat undangan yang diteken Yandri berisi undangan untuk acara haul sang ibu, hari santri dan tasyakuran.

"Dalam rangka memperingati Haul kedua almarhumah Hj Biasmawati binti Baddin (Ibunda Yandri Susanto), Hari Santri, dan Tasyakuran, dengan ini kami mengundang Bapak Ibu, untuk hadir pada: Selasa 22 Oktober 2024," demikian isi surat Surat bernomor 19/UMM.02.03/X/2024 tersebut.

Adapun surat yang bersifat penting itu ditujukan kepada para kepala desa, sekretaris desa, staf desa, ketua RT, RW, Kader PKK dan Posyandu.

Baca Juga: Menteri Kabinet Merah Putih Akan Jalani Penataran di Akmil Magelang Bersama Presiden Prabowo




Sumber : Kompas TV/Antara.




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x