BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I, Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh memperkirakan wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar akan mengalami hujan selama satu minggu ke depan.
Hujan turun dengan intensitas sedang, terutama pada dini hari hingga pagi.
Nofrida Handayani Sodik, Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Aceh mengungkapkan, cuaca di kedua wilayah ini umumnya akan cerah berawan, namun akan disertai potensi hujan di jam-jam tertentu.
"Prakiraan cuaca Banda Aceh dan Aceh Besar umumnya cerah berawan, tetapi terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang pada dini hari-pagi hari," kata Nofrida, di Banda Aceh, Selasa.
Menurut prakiraan BMKG, hujan ringan telah terjadi sejak pukul 04.00 hingga 22.00 WIB hari ini.
Rabu (18/9) juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan mulai pukul 04.00 hingga 13.00 WIB, serta malam hari pukul 22.00 WIB.
Prediksi cuaca serupa juga berlaku untuk Kamis (19/9) hingga Jumat (20/9), sementara akhir pekan pada Sabtu (21/9) dan Minggu (22/9) cuaca akan lebih dominan berawan tebal.
Baca Juga: Kata Direktur Kebijakan Publik Celios soal Dampak Dualisme Kepimpinan Kadin
Nofrida menjelaskan, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh adanya gelombang Rossby di wilayah Sumatera bagian utara, belokan angin (shearline), serta konvergensi di wilayah Aceh.
Selain itu, suhu permukaan laut yang lebih hangat di utara dan barat Aceh juga meningkatkan penguapan, yang berpotensi memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.
Pihak BMKG juga mengeluarkan peringatan dini mengenai kemungkinan terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di beberapa wilayah.
Pada Selasa (17/9), hujan lebat diperkirakan melanda wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Subulussalam, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Timur, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Selain itu, wilayah seperti Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Subulussalam juga diprediksi mengalami hujan lebat pada hari-hari berikutnya.
Pihak BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, yang bisa dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung lama.
"Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus menerus maupun dengan durasi lama," kata Nofrida Handayani Sodik dikutip dari Antara, Selasa.
Sebelumnya, Pertandingan cabang olahraga selam laut pada nomor orientasi bawah laut (OBA) PON 2024 Aceh yang digelar di Pelabuhan CT-1 BPKS, Sabang, Aceh, pada Selasa harus mengalami penundaan sementara akibat cuaca buruk.
Dilaporkan, sejak pagi cuaca di Sabang, pulau paling barat Indonesia, sudah dilanda hujan dan angin kencang.
Sehingga perlombaan yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB baru bisa dimulai sekitar satu jam kemudian setelah kondisi cuaca sedikit membaik.
Meskipun angin dan hujan ringan masih terjadi, nomor M course putra dan 5 point course putri tetap berjalan dengan lancar.
Namun, menjelang siang, perlombaan kembali harus dihentikan karena cuaca memburuk.
Perlombaan sempat dilanjutkan lagi sekitar pukul 13.30 WIB, namun terpaksa dihentikan kembali sekitar pukul 14.30 WIB saat badai dan hujan deras melanda wilayah tersebut.
Akibatnya, peserta yang telah memulai perlombaan harus kembali ke daratan untuk keselamatan.
Penundaan ini memengaruhi sejumlah peserta, termasuk tiga atlet dari nomor 5 point course putri dan empat atlet dari nomor M course putra yang belum menyelesaikan perlombaan.
Perlombaan akan dilanjutkan pada hari Rabu (18/9), dengan hari cadangan pada Kamis (19/9) jika cuaca masih belum mendukung.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Pertandingan Selam Laut PON 2024 Aceh Dihentikan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.