Kompas TV nasional hukum

Curhat di DPR, Korban Perundungan di SMA Jaksel Sebut Seorang Pelaku Ngaku Anak Ketua Partai

Kompas.tv - 17 September 2024, 20:55 WIB
curhat-di-dpr-korban-perundungan-di-sma-jaksel-sebut-seorang-pelaku-ngaku-anak-ketua-partai
Ilustrasi. RE (16), korban perundungan atau bullying di salah satu SMA swasta di Jakarta Selatan (Jaksel), menyebut pelaku mengaku sebagai anak pejabat salah satunya pimpinan partai politik. (Sumber: worldbuzz.com via Tribunnews)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - RE (16), korban perundungan atau bullying di salah satu SMA swasta di Jakarta Selatan (Jaksel), menyebut para pelaku mengaku sebagai anak pejabat, salah satunya pimpinan partai politik (parpol).

Hal itu diungkapkan RE dalam rapat audiensi di Komisi III DPR, Selasa (17/9/2024).

Mulanya, RE menceritakan dirinya telah mengalami perundungan sejak pertama kali bersekolah di SMA swasta di Jaksel itu. Dia merupakan siswa pindahan dari sekolah lain.

"Di bulan November 2023, saya sudah mendapatkan bullying secara verbal yang tiada hentinya selalu bully di depan umum, di depan siswa laki-laki, perempuan, bahkan guru," kata RE, dipantau dari video di kanal YouTube Komisi III DPR RI Channel.

Tak hanya perundungan secara verbal, ia mengaku mendapatkan pelecehan hingga kekerasan fisik berupa pemukulan dari para pelaku.

Bahkan ia mengaku menjadi korban pelecehan di bulan pertama dirinya menjadi siswa di sekolah tersebut. RE meyakini aksi tersebut juga terekam CCTV.

"Terpapar jelas bahkan saya rasa di CCTV, tetapi sekolah tidak pernah menunjukkan CCTV itu. Kenapa sekolah hanya menunjukkan bukti atau video yang hanya menguntungkan pihak mereka?" jelasnya.

"Sementara saya, saya hanya anak bangsa. Yang bisa berharap keadilan, dan mewakili para korban bully di luar sana," sambung RE sambil terisak.

Ia menyebut pada hari pertama sekolah, dirinya mencoba memperkenalkan diri kepada para pelaku yang tergabung dalam sebuah geng di sekolah tersebut.

Namun, respons yang didapat justru mereka saling menyombongkan diri.

"Saya memperkenalkan diri saya, saya anak baru di sini, saya harap dapat berkenalan dan dapat diterima di sini, tapi mereka malah menyombongkan diri mereka. Mereka tidak menerima saya di sana. Sampai saya selalu dihina-hina setiap harinya," ucapnya.

Baca Juga: Didalami Polisi, Simak Deretan Fakta Kasus Dugaan Bullying & Pelecehan di Sekolah Swasta di Jaksel

Ia menambahkan, para pelaku bahkan mengancam hingga membanggakan jabatan orang tua mereka. Salah satu pelaku perundungan mengaku orang tuanya merupakan ketua partai politik berinisial A.




Sumber : Kompas TV/Warta Kota




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x