JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua sementara Komisi Pemberantarasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango berharap Panitia Seleksi (Pansel) Komisioner dan Dewan Pengawas KPK mengambil pelajaran dari fakta ada 3 pimpinan KPK yang melanggar kode etik.
Dimulai dari Lili Pintauli Siregar, Firly Bahuri, dan yang terakhir adalah Nuruf Ghufron.
Demikian Nawawi Pomolango dalam keterangannya kepada Kompas TV, Rabu (11/9/2024).
“Saya pikir pelajarannya pertama yang harus diambil oleh pansel yang kebetulan sekarang lagi melakukan seleksi terhadap para pimpinan KPK, agar tidak terjadi lagi kondisi yang sebagaimana kerja yang sebelumnya, menghasilkan sosok-sosok yang kemudian bermasalah,” ucap Nawawi.
Baca Juga: Tidak Lolos Seleksi Capim KPK, Ini Respons Nurul Ghufron
Nawawi mendorong Pansel KPK untuk betul-betul bekerja melahirkan Komisioner dan Dewas KPK yang berintegritas.
“Sosok-sosok yang memang pimpinan yang tidak akan bermasalah dalam aspek integritas kompetensi profesionalisme kerja dan lain sebagainya, yang bisa membawa lembaga ini ke dalam citra yang lebih baik daripada yang kita lihat sekarang ini,” ujar Nawawi.
Dalam pesannya, Nawawi juga berharap Pansel KPK memilih Komisioner dan Dewas KPK tanpa embel-embel kepentingan lain.
“Hindari segala kepentingan lain yang didomplengkan kepada calon-calon pimpinan komisi pemberantasan korupsi.” Kata Nawawi.
Panitia Seleksi (Pansel) Komisioner dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi baru saja melansir daftar nama kandidat-kandidat yang dinyatakan lolos tes profile assessment.
Baca Juga: Pramono Ingin JIS Jadi Rumahnya Jakmania: Kita Buatkan Jakmania Center, Bisa Jualan Merchandise
Dari 40 nama yang sebelumnya dinyatakan lolos tes kompetensi, kali ini Pansel kembali memangkas setengah diantaranya. Sehingga tersisa masing-masing 20 nama untuk calon Komisioner dan Dewan Pengawas KPK.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.