Kompas TV nasional peristiwa

Peristiwa La Nina, Tanda Musim Hujan Sudah Dekat? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.tv - 4 Agustus 2024, 18:38 WIB
peristiwa-la-nina-tanda-musim-hujan-sudah-dekat-ini-penjelasan-bmkg
Foto ilustrasi. Hujan mengguyur di perempatan Pangkalan Jati, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (23/12/2019). (Sumber: KOMPAS/AGUS SUSANTO)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa La Nina akan terjadi di wilayah Indonesia pada Agustus 2024. 

La Nina adalah fenomena anomali iklim global yang terjadi ketika suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik tropis lebih dingin dari biasanya. 

Menurut laporan Kompas.com pada Selasa (30/7/2024), salah satu dampak La Nina di Indonesia adalah peningkatan curah hujan selama musim kemarau.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat menentukan wilayah-wilayah yang akan mengalami percepatan musim hujan akibat La Nina. 

Menurutnya saat ini terdapat kemunduran awal musim kemarau di beberapa daerah sekitar pertengahan 2024, dengan penundaan sekitar dua dasarian atau sekitar dua minggu, seperti yang terjadi di sebagian kecil wilayah Papua dan Kalimantan. 

Baca Juga: Respons PDIP Usai PKS Resmi Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Selain itu, beberapa daerah juga mengalami kemajuan musim kemarau hingga tiga dasarian atau sekitar tiga minggu, terutama di sebagian kecil Papua dan Sulawesi. Guswanto menjelaskan bahwa sekitar 40,1 persen wilayah Indonesia mengalami kemunduran musim kemarau pada pertengahan tahun ini. 

“Nanti kita lihat, kalau sekarang enggak bisa (diprediksi wilayah mana yang mengalami musim hujan maju karena La Nina). Harus ada datanya terlebih dahulu,” jelas Guswanto kepada Kompas.com, Selasa (30/7).

“Akhir musim kemarau dan awal musim hujan di Indonesia tidak bersamaan di setiap zona musim di seluruh wilayah Indonesia ada yang maju, sesuai, dan mundur dari normalnya,” sambungnya.

Guswanto juga menambahkan bahwa akhir musim kemarau dan awal musim hujan di Indonesia tidak seragam di setiap zona musim di seluruh wilayah. Ada yang lebih awal, tepat waktu, dan ada pula yang mundur dari waktu normal. 

Meski La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan, fenomena ini diperkirakan terjadi dengan intensitas yang lemah, sehingga dampaknya tidak akan terlalu signifikan.

“Tidak terlalu (lebat hujannya). Yang jelas musim kemarau tahun ini tidak lebih kering dari tahun lalu (karena ada La Nina). Kalau kemarin kan El Nino sehingga keringnya panjang,” jelas Guswanto.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu, 4 Agustus 2024: DKI Jakarta Berpotensi Hujan Lebat


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x