Kompas TV nasional peristiwa

Apa Itu La Nina yang Diprediksi Terjadi di Indonesia pada Agustus 2024? Ini Dampaknya

Kompas.tv - 1 Agustus 2024, 10:21 WIB
apa-itu-la-nina-yang-diprediksi-terjadi-di-indonesia-pada-agustus-2024-ini-dampaknya
Warga melintasi genangan akibat meluapnya selokan yang tidak bisa menampung air hujan di Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Tangerang, Banten, Sabtu (3/10/2020). La Nina yang Diprediksi Terjadi di Indonesia pada Agustus 2024. (Sumber: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dasarian II Juli 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi El Nino akan beralih ke La Nina pada Agustus 2024.

Kendati demikian, BMKG mengatakan, La Nina yang akan terjadi di Indonesia pada Agustus 2024 ini bersifat lemah.

Artinya, fenomena ini berlangsung lemah sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan.

"La Nina diprediksi mulai terjadi Agustus 2024, meskipun peluangnya tidak mencapai 80 persen," kata Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, Senin, (29/7/2024) dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: La Nina Berpotensi Terjadi, Ini Daftar Wilayah Diprediksi Hujan hingga 20 Agustus 2024

Lantas, apa itu La Nina?

Melansir laman bmkg.go.id, La Nina adalah kejadian anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. 

Kondisi ini biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global. 

Kondisi La Niña ini dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga dua tahun.

Baca Juga: La Nina Tiba di Indonesia Agustus 2024, BMKG Sebut Dampaknya Akan Sering Hujan di Wilayah Ini

Dampak La Nina di Indonesia

Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Niña menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. 

Pada bulan September-Oktober-November (SON), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

Sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur. 

Peningkatan curah hujan saat La Nina umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. 

Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%. 

Supari mengatakan, La Nina di Indonesia pada Agustus 2024, kemungkinan berdampak pada musim kemarau.

"Musim kemarau akan sedikit lebih basah dibandingkan normalnya," ungkap Supari. 

Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina 1 Agustus 2024 di Seluruh Indonesia, Naik atau Tidak?

Peningkatan curah hujan saat La Nina memungkinkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, bahkan badai tropis. 

Namun, Supari mengatakan, karena intesitas La Nina tergolong lemah, maka dampak yang akan dirasakan Indonesia tidak begitu signifikan. 

Meski begitu, ia tetap mengimbau masyarakat untuk waspada menyambut datangnya fenomena La Nina, khususnya bagi sektor pertanian dan perkebunan.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x