SEMARANG, KOMPAS.TV - Wali Kota Semarang Hervearita Gunaryati Rahayu alias Mbak Ita sempat melepas roadshow bus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelum kantornya digeledah lembaga antirasuah itu.
KPK menggeledah Kantor Wali Kota Semarang terkait dugaan kasus korupsi berupa pemerasan, gratifikasi, dan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, kemarin Rabu (17/7/2024) dan masih berlangsung hingga hari ini, Kamis (18/7).
Sejauh ini, KPK belum mengumumkan nama-nama tersangka dalam perkara ini. Namun demikian, terdapat empat orang yang dicegah untuk bepergian ke luar negeri.
Baca Juga: KPK Juga Geledah Kantor Dinas Kominfo Semarang
"Pada tanggal 12 Juli tahun 2024, KPK telah mengeluarkan surat keputusan nomor 888 tahun 2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri untuk dan atas nama empat orang, yaitu dua orang dari penyelenggara negara dan dua orang lainnya dari pihak swasta," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika.
Melansir Kompas.com yang mendapatkan informasi dari internal KPK, empat orang tersebut adalah Mbak Ita dan suaminya, Alwi Basri.
Kemudian, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang, Martono, serta pihak swasta bernama Rahmat U Djangkar.
Tiga hari sebelumnya, pada Minggu (14/7), Mbak Ita sempat melepas Roadshow Bus KPK di Kota Semarang dalam rangka kegiatan “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” Tahun 2024.
Dalam acara itu, Mbak Ita menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPK karena telah memberikan edukasi mengenai korupsi.
"Selama satu minggu Roadshow Bus KPK ada di Kota Semarang untuk melakukan edukasi-edukasi penularan virus kebaikan kepada masyarakat Kota Semarang," ujar Mbak Ita, sapaannya, Minggu (14/7), seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia juga mengatakan bahwa Pemkot Semarang mendukung program KPK itu. Mbak Ita bilang, meski roadshow bus KPK di Semarang telah selesai, semangat antikorupsi harus terus dipertahankan.
“Sehingga tercipta kondisi pemerintahan yang bersih yang berdampak pada pergerakan ekonomi yang menyejahterakan masyarakat,” ucap Ita.
Baca Juga: KPK Dikabarkan Cegah Mbak Ita dan Suami ke Luar Negeri, Terkait Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang?
Kini, pascapenggeledahan tersebut, Mbak Ita tak terlihat masuk kantor. Menurut pantauan Antara, area depan Ruang Wakil Wali Kota Semarang di kompleks Balai Kota Semarang yang selama ini ditempati Mbak Ita tampak lengang.
Mobil dinas yang biasanya dipakai Mbak Ita juga tidak terlihat di lokasi. Menurut petugas jaga, Mbak Ita belum hadir di lokasi.
Sementara itu, papan pengumuman di lantai satu Gedung Moch Ichsan dan laman resmi Pemkot Semarang yang biasanya berisi agenda Mbak Ita kosong.
Sumber : Kompas.com, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.