Hal ini yang membuat Imigrasi akhirnya memakai Pusdakim sebagai backup untuk data di PDN yang sebelumnya kena serangan ransomware.
"Makanya kita pakai Pusdakim saja. Enggak apa-apa ada lag (kelambanan), itu kan masalah waktu kita bisa isi. Dan di masing-masing TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) tuh ada data yang kita bisa tarik. Local server. Jadi enggak ada masalah," ungkap Silmy.
"Kerjanya saja agak lebih pusing. Makanya kita perlu waktu untuk sampai hari ini 100 persen," pungkasnya.
Baca Juga: Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo Sejak April Minta Back Up Data Tapi Tidak Direspons
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, sejumlah layanan publik sempat mengalami kendala pada Kamis, 20 Juni 2024 akibat gangguan di PDN Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur.
Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher, sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.
Hingga Selasa (25/6), teridentifikasi sebanyak 282 instansi yang terdampak akibat serangan siber terhadap PDNS 2.
Layanan imigrasi di bandara internasional seluruh Indonesia juga sempat terganggu.
Pemeriksaan keimigrasian di bandara bahkan sempat harus dilakukan secara manual. Pada Jumat (28/6), Imigrasi menyatakan layanannya sudah pulih 100 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.