JAKARTA, KOMPAS.TV - Jeratan judi online tidak mengenal status dan profesi. Dalam satu bulan terakhir, media digemparkan oleh aparat yang bunuh diri dengan cara menembak kepala. Adalah Lettu Eko Damara yang bunuh diri di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Mei lalu.
Penyebabnya, dia disebut terlilit utang hingga Rp819 juta. Utang itu disebut digunakan untuk judi online.
Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Endi Supardi menjelaskan utang itu di antaranya dari rekan sesama dokter, dari rekan di satgas, warung di daerah operasi hingga dari bank.
Dari utang-utang tersebut, salah satunya diduga digunakan untuk judi online. Bahkan, kata Endi, Eko juga sempat mengelabui ke kesatuan.
"Alasannya pinjam uang untuk menutup yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga," kata Endi dalam konferensi pers di Mako Marinir, Senin (20/5/2024) lalu.
Baca Juga: Soal Kasus Polwan Bakar Suami, Pengamat Prihatin Candu Judi Online di Kalangan Polisi
Akhirnya, barang tidak ada, keluarga juga tidak menerima jatah.
"Di satgas tidak beli apa apa, di keluarga juga tidak menerima apa-apa, digunakan untuk judi online. Harapannya tugas di sana bisa mengembalikan uang, ternyata tidak, waktu semakin habis, sehingga mengambil langkah seperti ini (bunuh diri)," ujarnya.
Terbukti, dari pemeriksaan digital forensik di handphone Eko, didapati riwayat download aplikasi judi online.
Tak berselang lama, kasus serupa terjadi menimpa Prada PS, yang disebut gantung diri di Kamar OB Rumah Sakit lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad di Jalan Cimandala Raya, Cimandala, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (4/6/2024) dini hari.
Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) sedang menyelidiki penyebab kematian prajurit Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad, Prada PS.
“Memang benar ada anggota yang meninggal. Hari ini tim investigasi masih melakukan penyelidikan tentang penyebab meninggalnya,” kata Hendhi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Dalam laporan yang beredar, disebutkan bahwa Prada PS ditemukan meninggal dunia dalam keadaan leher terlilit kabel listrik di dalam sebuah kamar rumah sakit lapangan. Prajurit piket curiga karena kondisi kamar dalam keadaan gelap.
Baca Juga: Polisi Bongkar Judi Online di Tangerang, 11 Orang Ditangkap dan Servernya Ternyata di Indonesia
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyinggung perihal maraknya judi online di kalangan anak muda.
Maruli merespons perihal prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad, Prada PS yang diduga bunuh diri.
"Ya itu kan kita progres pemeriksaan ya. Kemungkinan besar sekarang lagi banyak tren memang anak-anak ini judi-judi online seperti itulah," ujar Maruli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Pengamat Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti fenomena anggota polisi yang kecanduan judi online terkait kasus Polwan bakar suami yang juga seorang polisi hingga tewas di Mojokerto, Jawa Timur.
"Yang semakin memprihatinkan adalah candu judi online di kalangan personel polisi. Ketika Polri konon sibuk melakukan penindakan terhadap judi online, justru anggotanya sendiri main judi online. Padahal itu pun pidana," katanya.
Menurutnya, hal itu akan berimbas pada kualitas pelayanan, perlindungan, pengayoman, dan penegakan hukum oleh polisi menjadi dipertanyakan oleh masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.