Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Pedasnya harga cabai kini bikin meringis pedagang makanan. Untuk tetap mengikat pelanggan pedagang pun harus mengurangi keuntungan yang dikantongi.
Salah satu usaha bisnis ayam geprek mengaku tidak bisa bernegosiasi dengan rasa pedas yang ditawarkan karena pedaslah nilai jualnya. Konsekuensinya seberapa banyak permintaan sambal konsumen tak dapat ditolak. Prinsip berlaku di 85 gerai waralaba di Jabodetabek serta daerah lainnya.
Meski harga cabai naik turun pedagang tak bisa serta merta menaikkan harga jual. Pedagang gorengan di kawasan Jakarta pun memilih mengurangi jumlah cabai untuk pembeli. Aris misalnya, pemuda ini terpaksa tak membeli cabai rawit teman setia gorengan sebanyak biasanya. Aris mengaku hal ini di-maklumi pembeli yang memahami harga cabai sedang mahal.
Dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional harga cabai di ibu kota mencapai Rp 73.350 per kilogram. Sedangkan cabai rawit dijual seharga Rp 75.850 per kilogram per 15 Juli 2019. Padahal Mei lalu harga cabai sempat menyentuh Rp 30.000-an per kilogram.
#HargaCabai #PedagangMakanan #CabaiMerah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.