JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengaku tak mempermasalahkan jika ada pihak yang tidak ingin bersanding di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Nusron pun mempersilakan partai atau kubu yang tidak mau bersanding untuk berada di luar pemerintahan.
"Ini adalah momen komunikasi untuk bersanding, mana yang bisa diajak sanding yuk kita sanding bersama," kata Nusron di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/2/2024).
"Mana yang enggak mau bersanding, ya sudah sana di luar. Itu politik," imbuhnya.
Nusron kemudian menyampaikan, bagi rival yang akhirnya memutuskan bergabung, mereka harus mengikuti aturan main kubu Prabowo.
Ia menegaskan pihak yang diajak tidak bisa untuk menentukan main aturannya sendiri.
"Wong kamu kan diundang masuk ke rumah sini, masa diundang mau mengatur rumah kita? Ya enggak bisa dong. Jadi kira-kira begitu," tuturnya.
Baca Juga: TKN Mengaku Dapat 776 Aduan Kecurangan Pemilu 2024, Sebut 2 Relawan Prabowo Dianiaya
Nusron menyatakan dalam dunia politik, bertanding dan bersaing adalah hal yang biasa. Dia yakin bahwa pada akhirnya, segala sesuatunya akan indah saat waktunya tiba.
Nusron juga mengingatkan bahwa momen puasa dapat digunakan untuk merangkul mereka yang tidak mendukung Prabowo.
"Ini proses komunikasi silakan diikuti, proses terus, biarkan terus. Nanti ada buka puasa, habis puasa nanti buka puasa bersama, cipika cipiki. Kemudian ada halalbihalal, macam-macam nanti. Insya Allah pada bulan Syawal akan indah, pada saatnya," ujar Nusron.
Mengenai jatah menteri partai pendukung Prabowo akan berkurang jika partai rival bergabung, Nusron menyebut hal itu adalah ranah Prabowo.
Dirinya pun sekali lagi menegaskan bahwa kebersamaan jauh lebih indah daripada berjalan sendiri-sendiri.
"Kebersamaan jauh lebih baik daripada sendiri-sendiri. Karena kalau shalat berjamaah itu kan pahalanya 27 kali lipat daripada shalat sendirian," ucap dia.
Baca Juga: Prabowo Unggul, Mengapa Tak Beri "Efek Ekor Jas" ke Gerindra?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.