JAKARTA, KOMPAS TV - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyebut, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD layak dinilai sebagai kandidat yang menguasai tema debat tadi malam.
Lalu, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin adan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kurang memukau, karena keduanya terlihat saling serang.
Diketahui, tema debat membahas pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Baca Juga: Debat Cawapres, Mahfud MD Singgung Banyaknya Mafia Tambang
"Pak Mahfud layak dinobatkan sebagai pemenang dalam debat ini. Dan karenanya mendapat poin 3. Cak Imin dan Gibran seimbang, mandapat poin masing-masing 1," kata Ray kepada wartawan, Senin (22/1/2024).
"Mahfud, seperti biasa, tampil memukau. Penguasaan materi, cara menyampaikan, data yang disajikan dan menopang visi mereka dengan rekam jejak keberhasilan," sambungnya.
Meski begitu, ia menilai Cak Imin juga tampil lebih baik dari debat cawapres sebelumnya.
Menurutnya, Cak Imin lebih siap menghadapi debat kali ini dengan sejumlah materi yang disampaikan semalam.
"Sekalipun diledek Gibran karena baca catatan, tetapi jelas ada perkembangan dari debat pertama. Dua celetukan Cak Imin soal Gibran lumayan menggelitik: satu yang penting bukan catatan dari Mahkamah Konstitusi dan kedua soal keberlanjutan kekuasaan," ujarnya.
Sementara itu, kata Ray, Gibran tampil lebih menyerang. Ia sudah memprediksi debat kedua cawapres sebagai ajang balas dendam.
Sebab, dalam debat capres sebelumnya, Prabowo Subianto kerap diserang oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Mahfud dan Cak Imin bisa menangkis serangan dari anak sulung Presiden Joko Widodo itu.
Ray pun menyinggung soal pernyataan Jokowi yang menginginkan debat tak menyerang personal.
Ia mengatakan, Gibran juga sempat mendapat teguran karena terlalu bersemangat.
Baca Juga: Sekjen DPP PDIP Hasto: Emosi Gibran sudah Seperti Prabowo, Kian Jauh dari Jokowi
"Saya jadi teringat komentar Pak Jokowi atas debat ke tiga sebelumnya. Pak Jokowi menyatakan agar di dalam debat tidak ada serangan personal dan bertujuan untuk pendidikan politik," katanya.
"Apakah kiranya debat malam ini merupakan contoh debat beretika dan penuh pendidikan politik?" ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.