Namun, lanjut Doni, setibanya di rumah, Amry mendapat kabar bahwa keluarganya tertimpa tembok SPBU Pertamina.
"Sampai di rumah, saya ditelepon keponakan saya si Amry, dia bilang mereka bertiga ketiban tembok. Saya marah, saya bilang, 'Jangan bohong! Saya baru dari situ!'" ucap Doni.
Setelah mendapat kabar tersebut, Doni mengaku perasaannya campur aduk karena baru saja pulang dari lapak yang ditempati Sumedi dan Thio.
Doni pun memutuskan bergegas kembali untuk memeriksa keadaan lapak saudaranya. Rupanya, apa yang disampaikan Amry benar.
Baca Juga: Tembok SPBU di Tebet Roboh Timpa Warung, Tewaskan 3 Orang
Sumedi dan Thio, serta Dewi yang baru tiba saat Amry berkunjung, sudah meninggal dunia. Hanya Fabian yang selamat, meski terdapat luka pada bagian wajah dan tangannya.
Lebih lanjut, Doni mengaku bingung tidak tahu apa yang menyebabkan tembok SPBU tersebut roboh.
"Posisi siang itu angin enggak kencang, saya juga enggak ngerti. Tiba-tiba ambruk saja, namanya juga sudah takdir," kata Doni.
Sebelumnya, seorang ayah, ibu, dan anak perempuan tewas di tempat akibat insiden tersebut.
Mereka diketahui sering berdagang di jalan tersebut. Saat peristiwa terjadi, kebetulan mereka sedang tidak berdagang, tetapi sedang duduk-duduk di sana.
Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter. Tingginya sekitar tiga meter. Tembok itu roboh bukan ke arah SPBU, melainkan ke arah luar, yakni ke jalanan permukiman.
Tembok diketahui berbahan bata merah dan semen. Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah.
Baca Juga: Korban Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet Jaksel Satu Keluarga: Ayah, Ibu, dan Anak
Ketiga jenazah sudah dibawa ke RSCM pukul 14.26 WIB, sementara korban yang selamat telah lebih dulu dibawa ke RSUD Tebet.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.