JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendatangkan 42 pesawat tempur Rafale dari Prancis.
Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Selasa (9/1/2024), kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga telah rampung pada Senin (8/1). Artinya, sebanyak 18 unit Rafale tahap ketiga itu secara resmi telah efektif.
Kemhan menegaskan, pesawat Rafale pertama akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini, Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia.
Kemhan berharap, kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang bisa meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.
Baca Juga: Bawaslu Benarkan Ada Laporan Dugaan Fitnah Anies Baswedan Terkait Lahan 340 Ribu Ha Milik Prabowo
Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara–negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh "Beyond Visual Range" (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2.500 peluru/menit.
Sebelumnya, Prabowo yang juga merupakan calon presiden (capres) nomor urut 2 pada Pilpres 2024 itu dikritik oleh capres lain, khususnya capres nomor urut 1 Anies Baswedan, terkait pembelian pesawat bekas di Kemenhan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sindir Pertahanan Indonesia yang Masih Beli Pesawat Bekas
Salah satu alutsista bekas yang dibeli dan menjadi pergunjingan di tengah masyarakat adalah 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 Qatar yang belakangan ditunda pembeliannya.
Menurut Prabowo, butuh waktu lama untuk membeli alat perang baru. Lagi pula, membeli alat perang bekas menurutnya tak masalah, asal usia pakainya masih cukup panjang.
"Jadi alat perang itu usianya kurang lebih 25 sampai 30 tahun, pesawat terbang, kapal perang dan sebagainya. Jadi kemudian bukan soal bekas dan tidak bekas jadi usia pakai, kemudaan," kata Prabowo saat debat, Minggu (7/1/2024).
"Jadi pesawat umpamanya pesawat Mirage 2005 yang ada di Qatar yang rencananya kita ingin akuisisi itu usia pakainya masih 15 tahun, Pak."
"Dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru. Tapi kalau kita beli baru, datangnya Pak baru tiga tahun dan operasionalnya itu baru tujuh tahun Pak," sambungnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.