JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merilis capaian kinerja Polri sepanjang tahun 2023 dalam menjaga stabilitas ekonomi di tanah air.
Listyo menjelaskan pemaparan capaian kinerja Polri di tahun 2023 merupakan wujud akuntabilitas dan transparansi kepada masyarakat, sebagaimana transformasi menuju Polri yang Presisi.
Menurut Listyo sepanjang 2023, secara umum keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Indonesia dalam situasi yang cukup kondusif.
Dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan mengenai situasi global yang masih penuh dengan ketidakpastian dan kondisi geopolitik semakin memanas.
Belum lagi dampak perubahan iklim semakin nyata, semakin kelihatan dan dirasakan oleh semua orang.
Baca Juga: Kapolri Ungkap 18 Terduga Teroris Ditangkap Jelang Natal 2023
Namun di tengah situasi dunia yang berada ketidakpastian, Polri berhasil menjalankan tugas denga baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban berbagai tantangan bangsa.
"Terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personel Polri yang terlah berjuang melaksanakan tugas pengabdian sepanjang 2023," ujar Listyo dalam rilis capaian kinerja di Rupattama Mabes Polri, Rabu (27/12/2023).
Lebih lanjut Listyo menjelaskan dalam menjaga keamanan dan ketertiban untuk mendorong stabilitas ekonomi dan kepercayaan luar negeri, Polri telah menjalankan empat indikator kinerja utama (KPI).
Pertama menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok penting. Listyo menjelaskan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok penting, Polri mengoptimalkan peran Satgas pangan.
Hasil kegiatan Satgas pangan 2023 telah melakukan upaya preemtif dan preventif sebanyak 158,173 kegiatan atau naik 891 dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, INDEF: Pasang Angka Gampang, Realisasinya Susah
Melakukan 187 kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait. Angka ini naik 23,84 persen dari tahun sebelumnya. Selanjutnya melakukan penegakan hukum sebanyak 54 kegitan atau naik 28,57 persen dari tahun 2022.
"Salah satu kasus yang menonjol yang berhasil diungkap oleh Satgas Pangan adalah penyelewengan distribusi beras sebanyak 250 ton di Banten. Modusnya pengemasan ulang beras Bulog dan menjualnya dengan harga beras premium," ujar Listyo.
KPI kedua yakni menjaga investasi dan hilirisasi industri. Kapolri menjelaskan Polri berupaya menjaga stabilitas Kamtibmas di lokasi investasi maupun hilirisasi.
Polri memberikan pendampingan dalam setiap arus bisnis dari berbagai potensi kerawanan. Semisal pembelian tanah, pengurusan izin hingga pembangunan pabrik sampai dengan operasional.
"Apabila terdapat permasalahan dilakukan pendekatan musyawarah dan restorative justice yang dikedepankan," ujar Listyo.
Baca Juga: ASEAN akan Jadi Pusat Ekonomi Global 2045, Jokowi Ajak AS Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
KPI ketiga yakni menjaga pasar domestik. Dalam menjaga pasar domestik, Polri memberi perhatian khusus pada impor ilegal.
Pada sektor hulu Polri memperkuat pengawasan di perbatasan darat dan laut khususnya jalur tikus. Sedangkan di sektor hilir Polri meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang pasar agar tidak memperjualbelikan produk impor ilegal.
"Penegakan hukum sepanjang 2023 terhadap importasi dan distributor yakni 21 perkara dan pemusnahan barang bukti senilai Rp68 miliar," ujar Sigit
KPI keempat yakni menjaga APBN sebagai shock absorber. Listyo menjelaskan selama ini Polri terus melakukan pendampingan dalam pengelolaan keuangan negara dan hasilnya mendapat penilaian positif dari masyarakat.
"Kami laporkan total anggaran belanja barang dan jasa Polri sebesar Rp41,73 T, sebanyak Rp 26,36 T (63,19 persen) di antaranya digunakan untuk belanja produk dalam negeri. Dari Rp26,36 triliun itu, total yang sudah terealisasi berjumlah Rp22,1 triliun (83,83 persen) dan Rp 4,26 triliun (16,16 persen) masih dalam pelaksanaan kontrak," ujar Listyo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.