JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade ungkap pembangunan di Sumatera Barat "lamban bin lambin" selama tiga periode dipimpin oleh kader PKS.
Hal tersebut disampaikan oleh Andre Rosiade merespons pernyataan Jubir Timnas Anies-Muhaimin, Muhammad Kholid yang menolak pemindahan Ibu Kota ke IKN dan menggagas 14 kota menjadi The New Jakarta.
“Disayangkan (Pembangunan di Sumatera Barat -red) kami lebih lambat dari daerah-daerah lain di saat provinsi yang lain berlari cepat tol tersambung dan pembangunan lancar. Nah di kampung kami Sumatera Barat yang kebetulan tiga periode dipimpin oleh partainya Kholid (PKS) begitu lamban bin lambin,” ungkap Andre Rosiade dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (28/11/2023).
Andre kemudian merespons gagasan yang disampaikan Kholid soal pasangan Anies-Muhaimin yang ingin memeratakan pembangunan. Menurut Andre, pemerintahan Jokowi sudah berupaya melakukan pemerataan pembangunan dengan menunjukan tidak lagi Jawa sentris tapi Indonesia sentris.
Baca Juga: Perludem: Pemilu Damai adalah Aparat Keamanan dan Penegak Hukum Tidak Disalahgunakan Calon Tertentu
“Menanggapi Kholid soal pemerataan pembangunan, saya rasa pemerintah Pak Jokowi sudah berkomitmen soal pemerataan pembangunan ini, bagaimana seluruh daerah, seluruh provinsi itu mendapat kue pembangunan yang merata,” ucap Andre.
Bahkan, sambung Andre, pembangunan merata dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk daerah yang tidak memberikan dukungan terhadapnya di Pilpres 2019.
“Contoh daerah Sumatera Barat, saya sekarang ada di Sumatera Barat. Pak Jokowi ya menunjukkan keberpihakan yang begitu luar biasa, contoh saya sendiri sebagai anggota DPR kita lihat ada pasar yang sudah hancur sejak 2009, saya menyampaikan kepada pemerintah, pemerintah menggelontorkan ratusan miliar,” ucap Andre yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.
Baca Juga: Usai Dilantik Jokowi, Nawawi Pomolango Bahas Bantuan Hukum untuk Firli Bahuri dengan Pimpinan KPK
“Termasuk pembangunan tol di Sumatera, bagaimana pemerintah pusat ingin terjadi percepatan pembangunan di Sumatera, Sumatera Barat pun di mana Pak Jokowi kalah telak dari Pak Prabowo yang dapat 88,7 persen, tetap dapat kue pembangunan tol.”
Namun terlepas dari fakta pembangunan di Sumatera Barat, Andre menuturkan menghormati pendapat PKS yang memperkuat pasangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024. Bagi Andre perbedaan pendapat dalam dunia demokrasi merupakan sebuah hal lumrah.
“Kita menghormati pendapat saudara kita PKS, namanya dalam dunia demokrasi berbeda pendapat, berbeda pilihan itu hal yang lumrah dan mari kita saling hormati,” ucap Andre.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.