JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman sebut hubungan baik Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bukan kaleng-kaleng.
Bahkan karena sangat respek kepada Megawati, Prabowo memberikan sanksi kepada kader-kadernya yang dalam statement mendiskreditkan pemimpin partai berlambang banteng tersebut.
Demikian Habiburokhman dalam keterangannya di dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (1/11/2023).
“Hubungan Pak Prabowo dengan Ibu Mega itu sangat baik ya dan hubungan itu sudah teruji, jadi bukan kaleng-kaleng karena melewati pasang surut, dari sekitar mungkin 20-an tahun yang lalu atau 15 tahun lalu setelah Gerinda berdiri, kadang kita satu perahu, kadang beda perahu,” kata Habiburokhman.
Baca Juga: Habiburokhman: Pihak yang Masih Persoalkan Putusan MK Syahwat Berkuasanya Terganggu dan Munafik
“Tapi hubungan baik antara Pak Prabowo dan Ibu Mega terus terbina, sampai saat ini, bahkan sekarang sama seperti ketika 2019, kami misalnya berbeda pilihan, itu anggota anggota DPR yang menyatakan pendapatnya menyerang dalam tanda kutip Ibu Mega nggak ada ampun, kena sanksi.”
Bentuk sanksinya, sambung Habiburokhman, adalah dipindah ke komisi yang bukan passionnya. Bagi kader Gerindra, kata Habiburokhman, tentu saja sanksi itu sama saja dengan diberhentikan sebagai anggota DPR.
“Banyak kawan-kawan saya, coba cek di DPT yang statmentnya offside, tanda kutip ya, seolah menyudutkan dan mendeskreditkan Ibu Mega nggak ada ampun, dipindah ke komisi yang jauh sekali dari passionnya, bagi anggota DPR itu sama aja sudah diberhentikan jadi anggota DPR,” ujar Habiburokhman.
“Misalnya kayak saya nih ya di Komisi 3 karena lawyer dipindah ke komisi Keuangan saya enggak nyambung ya, percuma saya di DPR kurang lebih begitu. Begitu care-nya Pak Prabowo kepada Ibu Mega, begitu hormat dan respeknya dia memasang sikap yang tegas pada kadernya untuk tidak mendiskreditkan,”
Baca Juga: Andreas soal Hubungan PDI-P dan Jokowi: Ini Masalah Kepentingan Nasional Versus Kepentingan Keluarga
Saat ini, Habiburokhman menegaskan tidak ada ganjalan dari Prabowo Subianto untuk bertemu Megawati atau pun tokoh politik lainnya.
“Pak Prabowo itu ketemu Ibu Mega itu reguler biasanya, dari dulu kapanpun mau ketemu sering ketemu dan menjelang Pemilu Pak Prabowo kan memang menemui semua tokoh-tokoh politik bukan hanya dengan Ibu Mega, Pak Prabowo juga kalau kita ingat bertemu dengan Pak Surya Paloh ya walaupun waktu itu Pak Surya Paloh sudah mengajukan Pak Anies Baswedan sebagai capres,” jelas Habiburokhman.
“Di situ kan ada ada kalimat yang cukup menarik, katakan kita sependapat untuk berbeda pendapat, sepakat untuk tidak sepakat, sepakatnya apa, bahwa dalam konteks kebangsaan kita harus menjaga jangan sampai perbedaan pilihan ini menjadikan kita terpecah belah sebagai bangsa.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.