JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh nilai elektabilitas sebesar 36 persen dan tertinggi bila dibandingkan dengan dua bakal capres-cawapres lainnya.
Hal itu berdasarkan hasil survei teranyar lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Saat ini ada tiga bakal capres dan cawapres yang sudah resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Selain Prabowo-Gibran, ada bakal paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca Juga: SMRC: Ada 30 Juta Suara Kelompok 212 Cenderung Pilih Anies Baswedan di Pilpres 2024
"Dalam semulasi pasangan sebagaimana yang didaftarkan ke KPU, Anies – Cak Imin mendapatkan suara 23,5 persen; Ganjar–Mahfud 33,1 persen; Prabowo–Gibran 36 persen; dan belum jawab 7,4 persen," kata peneliti SMRC, Saiful Mujani, dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Saiful menjelaskan, selisih suara Prabowo dan Ganjar pada survei kali ini tidak signifikan secara statistik karena jaraknya kurang dari dua kali margin of error (MoE). MoE pada survei ini sebesar 2,5 persen.
Selisih Prabowo dan Ganjar pada survei ini hanya 1,8 persen. Sementara selisih kedua calon itu dengan Anies sudah signifikan, 12,5 persen dengan Ganjar.
"Sementara pemilih yang belum menentukan pilihan sudah sangat sedikit. Dengan posisi seperti ini, kemungkinan pilpres berlangsung dua putaran menjadi sangat terbuka," kata Saiful.
Menurut dia, sejauh ini atau sampai pada survei dilakukan pada awal Oktober 2023, tiga nama bakal cawapres belum punya kontribusi pada pasangannya masing-masing.
“Muhaimin Iskandar, misalnya, yang diharapkan mendongkrak suara Anies belum terjadi. Mungkin karena belum sosialisasi yang kencang. Perubahan suara akan sangat tergantung pada bagaimana kontestan bereaksi terhadap data ini," urai Saiful.
"Bukan marahin datanya. Kesimpulannya, baik Muhaimin, Mahfud, maupun Gibran belum membantu atau memperkuat pasangan mereka masing-masing,” katanya.
Salah satu aspek yang menurut Saiful bisa menjelaskan hal ini adalah rendahnya keterpilihan tiga bakal cawapres tersebut jika dibandingkan dengan tiga nama bakal capres.
“Kalau kita adu tiga nama capres ditambah tiga nama bakal cawapres: Anies, Ganjar, Prabowo, Muhaimin, Mahfud, dan Gibran, gap elektabilitas antara tiga nama (bakal) capres dan tiga nama bakal cawapres sangat jauh," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, tiga tokoh bakal cawapres itu ditelikung oleh tiga nama bakal capres. Suara mereka berada di dalam kantong masing-masing bakal capres.
"Pak Mahfud, misalnya, ada di kantong Ganjar, bukan di luar sebagai kekuatan baru. Yang terjadi adalah Mahfud tersubordinasi pada Ganjar. Demikian pula Muhaimin yang tersubordinasi pada Anies dan Gibran yang tersubordinasi pada Prabowo,” katanya.
Populasi survei SMRC adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Soal Gibran Maju Pilpres: 60,7 Persen Responden Sebut Politik Dinasti
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.620 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,5% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara lapangan dilakukan pada 2-8 Oktober 2023.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.