Baca Juga: Cerita Bahlil soal Awal Konflik Rempang: Petugas Pasang Patok Lahan, Dikira Mau Relokasi Warga
Di sisi lain, Bahlil mengakui memang masih ada masyarakat yang belum setuju untuk bergeser.
“Ada juga sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk belum mau bergeser. Mereka masih ingin tetap di sana. Itulah negara kita negara demokrasi. Jadi justru di situ semakin meyakinkan kepada saya bahwa penting kami pemerintah terus melakukan komunikasi yang baik, sosialisasi yang baik,” terangnya.
Dikutip dari Kompas.com, sejumlah warga berunjuk rasa saat Bahlil berkunjung ke Masjid Al-Ihsan di Tanjung Banun, Batam, Jumat.
Warga yang mayoritas merupakan emak-emak, membentangkan poster bertuliskan "Kami menolak relokasi/digeser", "Kami menolak kekerasan dan segala intimidasi", serta "Sembulang kampung bersejarah, kami ingin tetap di kampung kami."
Baca Juga: Soal Dugaan Ada Kartel Bunga Pinjol, Asosiasi Pinjaman Online Buka Suara
Salah satu warga yang turut dalam aksi itu menjelaskan alasan mengapa warga menolak direlokasi. Mereka masih belum yakin sepenuhnya dengan janji pemerintah. Sebab tak sedikit masyarakat jadi korban kebijakan pemerintah.
"Kami minta kepastian hukum, kami tidak mau begitu presidennya ganti, status kami malah tidak pasti," kata warga bernama Jamila.
Hal serupa diungkapkan warga bernama Fatimah. Ia mendesak pemerintah memberi kejelasan hitam di atas putih terkait perjanjian relokasi atau pergeseran ini agar ke depan nasib masyarakat Tanjung Banun tidak terabaikan.
"Jadi, sekali lagi kami minta kepastian hukum dari janji-janji yang diutarakan pemerintah," tegasnya.
Baca Juga: KPPU Temukan Dugaan Kartel Bunga Pinjaman di Asosiasi Pinjol
Ada lima lokasi prioritas yang akan bergeser dalam tahap pertama pengembangan Rempang Eco-City.
Lokasi prioritas tersebut mencakup kampung Pasir Panjang, Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung, dan Pasir Merah. Secara total, di lima kampung tersebut terdapat 961 KK.
Bahlil menyebut, warga yang sebelumnya menolak bergeser, sebagian telah menyatakan setuju untuk pindah dan akan segera menempati hunian sementara.
Dari seluruh KK di lima kampung tersebut, tercatat sudah 341 KK yang secara sukarela menyatakan mau melakukan pergeseran.
Sumber : Kompas.tv, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.