Belum lama ini, OJK juga telah meminta perbankan untuk memblokir rekening bank yang terkait judi online untuk mempersempit ruang gerak pelaku judi online. Hal ini dilakukan setelah OJK mendapat surat dari Kemkominfo.
Surat tersebut dilayangkan oleh Kemkominfo setelah ditemukannya 109.900 konten judi online dan 92 korban penipuan sepanjang 17 Juli - 17 September 2023. Dari data tersebut, ada 1.931 rekening bank yang berkaitan dengan judi online.
Namun, apakah pemblokiran ini dapat mengatasi pinjol juga?
Baca Juga: Yuki Kato Diperiksa Bareskrim Polri dan Dicecar 23 Pertanyaan Terkait Promosi Judi Online
Survei yang dilakukan oleh Drone Emprit dengan sistem monitor dan analisis media sosial, menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat satu pemain judi slot dan gacor di dunia dengan angka mencapai 201.122 pemain.
Posisi ini mengalahkan negara tetangga seperti Kamboja (26.279 pemain), Filipina (4.207), Myanmar (650), Rusia (448), Vietnam (436), Malaysia (405), dan Thailand (263).
Sementara itu, PPATK mencatat ada 2,7 juta masyarakat Indonesia yang terlibat judi online. Angka ingin jauh lebih tinggi dari temuan Drone Emprit.
Ironisnya, sebanyak 2,1 di antaranya atau 78 persen pemain judi online di Indonesia berpenghasilan di bawah Rp100 ribu per hari dan berprofesi mahasiswa, pelajar, pegawai swasta, PNS, aparat, hingga ibu rumah tangga.
Baca Juga: Menkominfo: Banyak Korban Pinjol Ilegal Ternyata Pelaku Judi Online
Rilis dari University of Yale menjelaskan bahwa perjudian meningkatkan risiko kecanduan bagi para pemainnya. Karakteristik judi yang paling umum adalah iming-iming mendapatkan uang banyak dengan modal sedikit.
Associated Press melaporkan bahwa peluang menang lotre Powerball di Amerika Serikat adalah 1 banding 292,2 juta kemungkinan. Konsultan Keuangan dan Pakar Kartu Kredit Roy Shakti juga menyebutkan bahwa 90 persen pemain judi online mengalami kekalahan dan uang mereka masuk ke bandar judi.
“Berdasarkan algoritma, judi di judi online, prosentase yang kalah itu 90 persen, yang menang 10 persen. Itu (pemain) mengharapkan menjadi yang 10 persen, tapi yang 90 persen orang akan lose. Itu sudah didesain,” kata Roy dalam program Night Live Kompas TV, 30 September 2023.
Karakteristik perjudian yang lain adalah memberikan ilusi atas kontrol, khususnya ketika pemain mengalami momen “nyari-menang”. Misalnya, ketika pemain nyaris tepat menebak skor atau urutan gambar pada mesin.
Pemain seolah-olah mampu mengontrol permainan dan percaya bahwa kemenangan akan segera datang. Hasilnya, judi jalan terus.
Ketika pemain kalah, tak jarang mereka terdorong untuk menutup kekalahan (chasing losses). Kekalahan yang dialami justru mendorong mereka untuk terus bermain, berharap bisa menang. Tak terasa, mereka sudah menghabiskan banyak uang untuk berjudi.
Kecanduan judi online bukan tanpa risiko. Judi dalam segala bentuk, baik judi online atau judi konvensional disebut menjadi biang dari sejumlah masalah sosial.
Produktivitas turun akibat waktu terbuang, kebutuhan primer keluarga yang terabaikan, hingga terlilit utang akibat candu judi. Pinjol pun menjadi semacam solusi jangka pendek, tanpa memikirkan dengan uang apa bisa mengembalikan utang di pinjol.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.