JAKARTA, KOMPAS.TV - Hotman Paris Hutapea, pengacara keluarga korban pembunuhan anggota TNI Imam Masykur, mengaku menerima banyak telepon dari orang tidak kenal atau OTK.
Menurutnya, OTK tersebut meneleponnya setelah ia mengunggah postingan di media sosial Instagram terkait kasus yang sedang ditanganinya yaitu pembunuhan terhadap Imam Masykur yang diduga dilakukan tiga anggota TNI AD.
Adapun dalam unggahannya di Instagram, Hotman Paris meminta siapa pun yang merasa menjadi korban anggota tiga TNI AD tersebut segera melapor kepadanya.
Baca Juga: Ibunda Imam Masykur Murka Bertemu 3 Anggota TNI Pembunuh Anaknya: Kamu Tidak Punya Hati!
Hotman menceritakan dalam perbincangannya dengan salah satu OTK yang meneleponnya, orang tersebut mengaku sebagai korban penculikan dan penganiayaan seperti yang terjadi pada Imam Masykur.
Ia menilai OTK yang meneleponnya merasa ketakutan karena tidak berani menyebutkan identitasnya saat melapor menjadi korban penculikan dan penganiayaan.
"Justru itu, saya sudah posting di Instagram saya, para korban-korban agar datang juga. Tapi, ya, semuanya pada takut," kata Hotman Paris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2023).
"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan.”
Hotman mengatakan pihak yang menjadi korban kekejaman tiga anggota TNI pembunuh Imam Masykur sudah banyak.
Baca Juga: Panglima TNI Sebut Sidang 3 Anggota TNI AD yang Culik dan Bunuh Imam Masykur Digelar Terbuka
"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan OTK.
Namun, dari kebanyakan OTK yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.
"Tapi, pada enggak berani. Mungkin masih ada pelaku lain," ucap Hotman.
Selanjutnya, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan OTK ini benar-benar terjadi.
"Yang kita tidak mengerti, ini sepertinya praktik oknum ini sudah lama dan terbuka. Kok enggak ada pengawasan?" tutur pengacara terkenal tersebut.
Hotman pun menduga bahwa praktik yang dilakukan oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.
Baca Juga: Pacar Korban Respons Pomdam Jaya yang Sebut Video Penyiksaan Imam Masykur Hoaks, Ini Katanya
"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," kata Hotman.
Sementara itu, tiga anggota TNI pembunuh Imam Masykur membuat pengakuan kepada anggota DPD RI Dapil Aceh, Sudirman, atas kematian korban.
Pengakuan ketiga tersangka yang menculik, memeras keluarga korban, dan menyiksa Imam itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rutan Pomdam Jaya beberapa hari lalu.
Kepada Sudirman, mereka mengaku sudah beberapa kali menyasar korban yang juga memiliki latar belakang profesi seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.
"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman.
Baca Juga: Kata Mantan Panglima TNI Andika soal Paspampres Culik dan Bunuh Imam Masykur: Jerat Pasal Berlapis
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.