Namun, dari kebanyakan OTK yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.
"Tapi, pada enggak berani. Mungkin masih ada pelaku lain," ucap Hotman.
Selanjutnya, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan OTK ini benar-benar terjadi.
"Yang kita tidak mengerti, ini sepertinya praktik oknum ini sudah lama dan terbuka. Kok enggak ada pengawasan?" tutur pengacara terkenal tersebut.
Hotman pun menduga bahwa praktik yang dilakukan oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.
Baca Juga: Pacar Korban Respons Pomdam Jaya yang Sebut Video Penyiksaan Imam Masykur Hoaks, Ini Katanya
"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," kata Hotman.
Sementara itu, tiga anggota TNI pembunuh Imam Masykur membuat pengakuan kepada anggota DPD RI Dapil Aceh, Sudirman, atas kematian korban.
Pengakuan ketiga tersangka yang menculik, memeras keluarga korban, dan menyiksa Imam itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rutan Pomdam Jaya beberapa hari lalu.
Kepada Sudirman, mereka mengaku sudah beberapa kali menyasar korban yang juga memiliki latar belakang profesi seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.
"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman.
Baca Juga: Kata Mantan Panglima TNI Andika soal Paspampres Culik dan Bunuh Imam Masykur: Jerat Pasal Berlapis
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.