"Positioning Anies di sana (KPP) juga sebagai sosok capres bukan cawapres, itu sangat, kalau sekarang sangat sulit, tidak memungkinkan, kemungkinannya kecil," terang pengamat politik UGM ini.
Baca Juga: Soal Duet Ganjar-Anies, Pengamat Politik UGM: Kompatibel tapi Tidak Memungkinkan
Soal soliditas ini pernah ditegaskan Anies Baswedan, yang mengatakan bahwa KPP tetap solid dan terbuka terhadap parpol lain yang hendak bergabung.
“Kami koalisi bertiga ini, tiga partai, solid, akan terus, dan dalam koalisi ini salah satu tugas adalah menerima siapa saja yang berminat menjadi bagian dari koalisi,” ujarnya, di Bekasi, Rabu (23/8/2023), dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Alexander Blegur.
“Percakapan itu bukan antara pribadi satu orang, misalnya dari koalisi kami dengan partai lain, tapi dibahas bersama-sama," imbuh bacapres KPP ini.
Di sisi lain, Ganjar menilai wacana menduetkan dirinya dengan Anies Baswedan sah-sah saja.
"Siapa yang mewacanakan? Wacana itu kan ide yang dilempar. Kalau ide kan bebas, namanya demokrasi," kata Ganjar Pranowo, di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023).
Ia kemudian mengatakan bahwa berdialog harus dilakukan dengan siapa pun untuk menciptakan suasana dingin menjelang Pilpres 2024.
"Sah, enggak apa-apa. Dan kita mesti berdialog dengan siapa saja biar adem. Biar dingin semuanya," ujarnya, dikutip Kompas.com.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah menyampaikan keinginan menduetkan Ganjar Pranowo, dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Said, ada sejumlah faktor yang dimiliki oleh Anies dan membuatnya layak untuk dipasangkan dengan Ganjar. Meski putusan akhir ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.