"Kemudian mengendur ke 30,8 persen (di survei pertengahan Juli 2023) lalu rebound ke 35,9 di survei terakhir," jelasnya.
Sementara untuk Prabowo dalam survei SMRC dalam dua tahun terakhir stagnan dari 34,1 persen menjadi 33,6 persen.
Kemudian untuk Anies cenderung turun dari 23,5 persen menjadi 20,4 persen.
Sebagai informasi, survei SMRC menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview) oleh pewawancara yang terlatih pada 31 Juli – 11 Agustus 2023.
Populasi survei adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilu alias mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel basis 3.710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional.
Kemudian oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil sehingga jumlah sampel tiap provinsi minimal 100 responden dengan total sampel akhir adalah 5.000 responden.
Sementara responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 4.260 atau 85 persen. Sebanyak 4.260 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan kurang lebih 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Begini Efek Jokowi ke Elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.