YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengkritik kalangan akademisi sekarang yang menurutnya sepi ing gawe (minim aksi). Menurutnya, kalangan akademisi mestinya lantang bersuara berdasarkan keilmuan masing-masing.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam acara konsolidasi relawan PDIP di Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu datang ke acara ini bersama bacapres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Budiman Sudjatmiko Tak Mau Mundur biar Dianggap Pahlawan
"Kenapa para intelektual sekarang menurut saya sepi ing gawe? Betul? Tidak mau berbicara, seperti merasa kurang percaya diri,” kata Megawati, Selasa (22/8).
"Saya pikir apa ini karena hanya teori? Tapi kan mestinya berbicara dari yang namanya keilmuannya masing-masing,” lanjutnya.
Megawati juga menyinggung banyaknya gelar penghargaan seperti doktor honoris causa yang disematkan kepadanya. Perempuan berusia 76 tahun itu menduga ia dianggap pintar kendati tidak tamat kuliah.
Megawati mengatakan, ketika era Orde Baru, keluarganya dilarang melanjutkan kuliah. Ia pun menegaskan, situasi pendidikan seperti saat rezim Soeharto berkuasa tidak boleh terulang di Indonesia.
"Bukan mau sombong, saya ini orang yang suka di-bully, jadi saya mesti ngomong dulu, saya ini (gelar) profesor 2, honoris causa 9, terus masih menunggu karena Covid waktu itu masih nunggu 6 lagi (gelar kehormatan),” kata Megawati.
“Barangkali saya pintar, maka saya dapat penghargaan begitu banyak. Saya tanya arti honoris causa sebetulnya apa? Terus diterangkan oleh teman-teman saya dari kalangan intelektual, itu sebuah penghargaan luar biasa karena yang dilakukan bukan hanya teoretis, tetapi sudah dilakukan,” tuturnya.
Baca Juga: PDIP soal Pertemuan Luhut dengan Puan: Pembicaraan Santai, seperti Opung dengan Anaknya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.