JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas mengungkapkan, suara pendukung bakal calon presiden (bacapres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo cenderung berasal dari Pulau Jawa.
Di sisi lain, dukungan bagi bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto banyak mengalir dari luar Pulau Jawa.
Berdasarkan survei yang berlangsung pada Juli hingga Agustus 2023 itu, wilayah Pulau Jawa cenderung masih dikuasai Ganjar dengan dukungan saat ini 39,6 persen suara pada skema tiga calon.
Sementara itu, suara dukungan di Pulau Jawa untuk Prabowo 28,8 persen dan untuk bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan 16,7 persen.
Di luar Jawa, suara pemilih cenderung dikuasai Prabowo dengan persentase 34,7 persen, sementara Ganjar 27 persen, dan Anies 22,3 persen.
Suara Prabowo di luar Jawa cenderung naik dari sebelumnya 29,3 persen.
Di Pulau Jawa, Ganjar menguasai Jawa Tengah dengan persentase paling tinggi, mencapai 62 persen. Ganjar juga unggul di Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara itu, Prabowo menguasai Jawa Barat dan Banten, sedangkan Anies unggul di DKI Jakarta dengan suara 42,5 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terbaru: Suara Pendukung Jokowi 2019 Masih Mengalir Deras untuk Ganjar
Di luar Jawa, dukungan suara untuk Prabowo unggul di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sejumlah provinsi pun tercatat menjadi wilayah utama yang memberikan suara besar kepada Prabowo di luar Jawa, yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Di sisi lain, Ganjar mendapat suara yang signifikan di Provinsi Bali, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Papua Barat Daya, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Tengah.
Adapun Anies memiliki basis suara yang kuat di Aceh, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Suara untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Bersaing Ketat di Puncak
Perolehan suara untuk Ganjar pada periode survei terbaru ini naik setelah sempat turun pada Mei 2023.
Kini, Ganjar unggul tipis 0,3 persen dari Prabowo. Sebelumnya ia sempat tertinggal 1,7 persen dari Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Mei 2023.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo tercatat hanya berubah naik 0,1 persen dari Mei 2023.
Ganjar juga masih bersaing ketat dengan Prabowo dalam simulasi terhadap 10 nama, lima nama, hingga tiga nama yang diajukan untuk dipilih.
Ganjar mendapatkan 29,6 persen, sedangkan Prabowo 27,1 persen dan Anies 15,2 persen dalam skema 10 nama.
Sedangkan dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen. Ini menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak.
Perubahan dari sepuluh ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies.
Baca Juga: Suara untuk Anies dan Ganjar Cenderung ke Prabowo pada Simulasi 2 Nama di Survei Litbang Kompas
Selanjutnya, dalam skema pilihan terhadap tiga nama, Ganjar memeroleh 34,1 persen, sedangkan Prabowo 31,3 persen dan Anies 19,2 persen.
Meski elektabilitas Ganjar menempati urutan teratas pada pilihan secara bebas dan pada simulasi sepuluh, lima, hingga tiga nama, saat ini belum cukup menjamin kemenangannya jika berhadapan langsung dengan Prabowo.
Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head dua calon berhadapan.
Jika pemilu presiden digelar saat survei dilakukan dan jika Ganjar berhadapan hanya dengan Prabowo, maka Prabowo masih unggul atas Ganjar.
Prabowo memeroleh 52,9 persen, sedangkan Ganjar 47,1 persen. Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen.
Apabila Prabowo berhadapan dengan Anies, Prabowo unggul dengan selisih angka yang besar, yakni Prabowo 65,2 persen sedangkan Anies 34,8 persen. Jarak keduanya yang saat ini 30,4 persen lebih lebar dari sebelumnya, 24 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.