WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump diyakini ingin membuat Iran bangkrut.
Menurut sumber terdekat dari perubahan pemerintahan, Trump diyakini akan kembali menggunakan kebijakan tekanan maksimal agar hal itu bisa terjadi.
Dengan begitu, menurutnya akan melemahkan kemampuan Iran dalam membiayai proksinya di kawasan serta pengembangan senjata nuklirnya.
Baca Juga: Penusukan Massal di Kampus China Tewaskan 8 Orang, Pelaku Ternyata Lulusan Baru
Dikutip dari Financial Times, Sabtu (16/11/2024), sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan tim kebijakan luar negeri Trump disebut akan berusaha meningkatkan sanksi terhadap Teheran, termasuk ekspor minyak penting.
Hal itu kabarnya akan segera dilakukan Trump setelah dirinya terpilih kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari nanti.
“Ia bertekad menerapkan kembali strategi tekanan maksimal untuk membuat Iran bangkrut sesegera mungkin,” ujar seorang pakar keamanan nasional yang akrab dengan transisi Trump.
Rencana itu akan menandai perubahan kebijakan luar negeri AS di masa penuh gejolak di Timur Tengah, setelah serangan Hamas ke utara Israel pada 7 Oktober 2023, memicu gelombang kekerasan di kawasan.
Juga memantik perang bayangan antara Israel dan Iran menjadi perang terbuka.
Sumber : Financial Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.