JAKARTA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tak masalah jika dirinya mendapat evaluasi dari senior PDI Perjuangan Panda Nababan.
Menurutnya pernyataan keras Panda yang menyebut "anak ingusan" merupakan evaluasi. Dirinya juga sudah bertemu dengan Panda dan meminta maaf atas tindakan yang dinilai tidak etis.
"Ya itu biasa, namanya anak baru pasti perlu banyak masukan, evaluasi dari senior-senior. Waktu bertemu, saya langsung sungkem, beliau ngasih masukan, ngasih buku juga," ujar Gibran di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (27/7/2023).
Di sisi lain Gibran merasa teguran keras kepada anak muda cukup diterima oleh dirinya dan tidak perlu diulang kembali karena akan berdampak pada partai politik.
Gibran khawatir jangan sampai diksi-diksi keras tentang anak muda nantinya membuat Generasi Z antipati dengan partai politik.
Baca Juga: Panda Nababan Ungkap Alasan Nilai Gibran Anak Ingusan Masih Perlu Belajar
Menurutnya untuk menjaring Gen Z, tidak mudah dan harus punya perlakuan berbeda. Pendekatan terdahulu yang menjurus ke politik tidak laku lagi di kalangan Gen Z.
"Kita kan lagi gencar-gencarnya biar anak-anak muda, yang mungkin masih SMA pertama kali nyoblos tahun depan jangan sampai apatis, jangan sampai Golput, jangan sampai mereka nanti 'loh kok gitu ya sama anak muda, kita nanti gimana'," ujar Gibran.
Gibran menjelaskan Generasi Z tidak bisa lagi dipaksakan untuk mengikuti atau memilih sesuatu.
Semisal dalam satu acara pertemuan untuk menjaring pemilih anak muda, Gen Z tidak bisa dipaksakan menggunakan pakaian atau atribut tertentu.
Kemudian dalam kegiatan kampanye misalnya Gen Z tidak mungkin mau dikumpulkan di lapangan berpanas-panasan. Untuk itu dalam menyiasati bonus demografi, perlu perlakuan berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Begini Potret Panda Nababan dan Gibran di Acara Ganjar Usai Sebut ‘Anak Ingusan’
"Ini yang sedang saya pelajari. Bonus demografi kalau treatment masih seperti dulu ya ini enggak ketangkep. Jangan pendekatan politik, pendekatan komunitas, pendekatan hobi, olah raga. Pendekatan politik enggak bisa. Ketika sudah dirangkul mereka bisa lepas kapan pun," ujar Gibran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.