Kompas TV nasional rumah pemilu

Komisi Pemilihan Umum: Generasi Milenial Indonesia Jadi Pemilih Terbanyak pada Pemilu 2024

Kompas.tv - 3 Juli 2023, 00:00 WIB
komisi-pemilihan-umum-generasi-milenial-indonesia-jadi-pemilih-terbanyak-pada-pemilu-2024
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), Betty Epsilon Idroos, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (2/7/2023). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) mengumumkan bahwa generasi milenial atau generasi Y sebagai pemilih terbanyak dengan persentase terbesar pada pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

Generasi yang lahir pada tahun 1980 hingga tahun 1995 ini mendominasi data pemilih tetap (DPT) terbanyak dengan persentase mencapai 33,6 persen.

Berdasarkan penuturan anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, persentase generasi milenial diikuti oleh generasi X atau mereka yang lahir pada 1965-1980 dengan 28,07 persen.

Kemudian, generasi Z atau anak-anak yang lahir pada 1997 hingga 2012, tercatat sebanyak 22,85 persen di DPT.

Selanjutnya, generasi baby boomer (lahir pada 1946-1964) berjumlah 13,73 persen, sedangkan generasi pre-boomer (lahir sebelum 1945) hanya 1,74 persen.

"Untuk umur dan generasi, baby boomer 13,73 persen, pre-boomer 1,74 persen, gen X 28,07 persen, gen Z 22,85 persen, milenial 33,6 persen," jelas Betty dalam konferensi pers, Minggu (2/7/2023) yang disiarkan dalam program Breaking News, Kompas TV.

Baca Juga: KPU Tetapkan DPT Pemilu 2024, Total Dalam dan Luar Negeri 204.807.222

KPU menetapkan ada lebih dari 204 juta, atau tepatnya 204.807.222 pemilih yang tercatat dalam DPT. 

Mereka akan menggunakan hak pilihnya di lebih dari 800 ribu tempat pemungutan suara (TPS), tepatnya 823.220 TPS. 

Jumlah pemilih pada Pemilu 2024 setidaknya 12 juta lebih banyak daripada DPT Pemilu 2019. 

Betty mengungkapkan, pemilih dalam negeri berjumlah lebih dari 203 juta penduduk, yakni 203.056.748 orang. Di luar negeri, jelas dia, pemilih yang tercatat di DPT ada 1.750.474 orang.

Menurut Betty, penambahan pemilih yang mencapai 12 juta disebabkan ada dinamika penduduk selama lima tahun terakhir. 

Petugas pemutakhiran data pemilih yang melakukan pencocokan dan penelitian menemukan banyak pemilih pemula yang berusia 17 tahun serta pemilih dari kalangan TNI/Polri yang baru mendapatkan hak pilih setelah memasuki usia pensiun.

Sementara itu, dari segi demografi usia, pemilih muda cukup mendominasi dengan jumlah 52 persen, sedangkan pemilih berusia di bawah 17 tahun sebanyak 0,003 persen.

Baca Juga: Delapan Kelalaian Bakal Caleg Pemilu 2024 yang Dinyatakan Belum Penuhi Syarat oleh KPU

Lalu, pemilih berusia 17-30 tahun 31,23 persen, pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,70 persen, serta pemilih di atas 40 tahun sebanyak 48,07 persen.

"Pemilih kita 17-40 tahun itu ada sekitar 51,93 persen," ungkapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan ada lebih dari 1,1 juta pemilih termasuk kelompok disabilitas, tepatnya 1.101.178 orang.

"Disabilitas dalam hal ini secara intelektual ada sebanyak 55.421 pemilih, mental 264.594 pemilih, fisik 482.414 pemilih, lalu kemudian tuna wicara, netra, dan sebagainya ada 298.749 pemilih, (sehingga) total ada 1.101.178 pemilih," ujarnya.

Ia menyebut, penyusunan DPT melibatkan petugas pemutakhiran pemilih dan rekapitulasinya dilakukan secara berjenjang dari KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga ditetapkan di tingkat nasional oleh KPU RI.

”Sepanjang memenuhi syarat untuk menjadi pemilih, kami daftarkan sebagai pemilih,” ujarnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x