JAKARTA, KOMPAS.TV- Ini kisah salah seorang calon jemaah haji yang akan m menunaikan ibadah haji tahun 2023.
Tak terlihat wajah lelah saat Mujid menarik becak motor alias bentornya setiap hari di Surabaya, Jawa Timur. Padahal Mujid sudah tak muda lagi, bahkan sudah bisa dipanggil kakek.
Bahkan kini dia sedang merasa bahagia sebab cita-cita menunaikan ibadah haji ke tanah suci segera terwujud.
Tercapainya cita-cita itu bukan tanpa perjuangan, dengan bekerja sebagai penarik bentor Mujid menabung selama 37 tahun. Setelah uang dirasa cukup barulah dia mulai menyetor.
"Saya menyetor sejak 2011 silam," katanya saat diwawancara KompasTV, Rabu (24/5/2023).
Artinya, Mujid sudah menabung sejak tahun 1986 atau di era Orde Baru. Namun perjuangan itu tidaklah sia-sia. Sebab kini dia sudah siap berangkat ke Tanah Suci.
Semua perangkat untuk menuaikan ibadah itu sudah dia siapkan mulai pakaian, koper dan berbagai dokumen yang diperlukan. Namun sayang sang isteri tercinta tidak bisa menemaninya sebab sudah mendahului ke hariban ilahi.
Baca Juga: Calon Jemaah Haji Embarkasi Bekasi-Surabaya Bisa Pakai Kartu ATM Ini di Mekkah, Madinah, dan Jeddah
Adapun keberangkatan kloter pertama ibadah haji sudah diberangkatkan pada Selasa (23/5). Hal itu ditandai dengan keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01).
Keberangkatan 388 jemaah JKG 01 ini dilepas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Tiba di Bandara Soeta Menag Yaqut langsung menyapa jemaah di ruang tunggu keberangkatan dan meninjau ruang fast track.
"Tahun depan kita usahakan fast track tidak hanya di sini melainkan di beberapa tempat, terutama di provinsi yang jemaahnya banyak. Kami mohon doa bapak/ibu semua," kata Menag Yaqut saat mengunjungi ruang fast track bersama Syekh Faisal Abdullah Al Amudi.
Menag mengatakan, jemaah tahun ini merupakan orang-orang yang terpilih berangkat ke Baitullah, menunaikan Rukun Islam kelima, yaitu beribadah haji.
Menurut Menag, ibadah haji memerlukan fisik yang prima. Karenanya, jemaah haji harus selalu memperhatikan aspek kesehatan selama di perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali lagi ke Tanah Air.
"Jangan terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunnah, terlebih bila merasa kesehatannya tidak memadai," pesan Menag saat melepas jemaah dari dalam pesawat Garuda Indonesia yang akan bertolak ke Madinah, Arab Saudi.
Baca Juga: Anggota Komisi VIII Sayangkan Biaya Hidup Calon Jemaah Haji Diberikan dalam Rupiah, Bukan Riyal
Kondisi di Arab Saudi, lanjut Menag, berbeda dengan di Indonesia. Di sana, cuacanya jauh lebih panas, sehingga seluruh jemaah harus dapat menyesuaikan diri. Pemerintah telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.