JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendapat dua catatan terkait pelayanan arus mudik Lebaran 2023.
Pertama, mengenai harga tiket yang mahal.
Een, pemudik tujuan Muaradua, Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatra Selatan (Sumsel), tidak bisa berbuat banyak saat harga tiket bus dari Terminal Kampung Rambutan tujuan Sumsel naik hingga dua kali lipat.
Di luar musim mudik, Een membeli tiket sekitar Rp280 ribu. Kini, ia harus membeli tiket seharga Rp400 ribu hingga Rp480 ribu untuk bertemu keluarga di kampung halaman.
Mengenai kenaikan tiket, Menhub Budi Karya menjelaskan, pemerintah telah menetapkan harga batas atas bagi seluruh transportasi darat, laut, maupun udara pada arus mudik dan balik Lebaran 2023.
Baca Juga: Lelah Terjebak Macet, Pemudik Tidur di Rumput Sekitar Rest Area Tol Cipali
Budi juga mengingatkan, akan ada sanksi yang akan diberikan jika operator menaikkan harga tiket di atas harga yang telah ditentukan.
Namun, kenaikan harga yang dialami oleh pemudik tersebut harus ditelusuri lebih lanjut. Semisal, apakah penumpang membeli tiket melalui operator resmi atau melalui calo.
Sebab, saat Menhub Budi memantau persiapan mudik, Terminal Kampung Rambutan malah memberikan potongan harga bagi pemudik.
"Ini masukan yang baik, besok (Kamis, 20/4/2023) kita akan ke sana, untuk meneliti sejauh apa yang terjadi di Terminal Kampung Rambutan. Kita akan telusuri, kalau memang terbukti, kita akan berikan sanksi," ujar Menhub Budi di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV bertema Mudik Lebaran, "Nasib" Pemerintah Dipertaruhkan, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga: Antrean Kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk Bali Mengular hingga 8 Km, Pemudik Kesal Tunggu 10 Jam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.