Pihaknya, lanjut Krishna, juga memiliki daftar catatan perjalanan Ahmad keluar masuk AS selama beberapa tahun terakhir.
"Kurang lebih delapan kali kita dapatnya. (Gelar) PhD-nya juga kan di Amerika," ucapnya.
Krishna juga menjelaskan, saat rombongannya singgah di Istanbul hendak pulang ke Jakarta, Ahmad berganti pesawat menuju AS.
Namun, Krishna belum mengetahui tujuan Ahmad ke AS. Sebab, Ahmad menonaktifkan semua alat komunikasinya.
"Dia check in lagi ke Boston, ke Istanbul. Kan pertanyaannya di Istanbul ngapain, sama siapa, di mana, ya hanya dia sama Tuhan yang tahu, karena dia mematikan semua (alat) komunikasi," ujarnya.
Krishna juga menjelaskan, untuk sementara waktu, polisi tidak menganggap Ahmad hilang, tetapi hanya menganggap bahwa Ahmad mengubah rute perjalanan.
Salah satu alasannya yakni karena pihaknya sudah mendapatkan nomor ponsel Ahmad di AS, tetapi nomor itu tidak aktif.
Baca Juga: Pemda DIY Heran Dosen UII yang Dilaporkan Hilang Tak Segera Menjalin Komunikasi dengan Keluarga
"Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.