Kompas TV nasional politik

Budi Gunawan Bocorkan Big Data BIN, Sebut 4 Faktor Ini Bikin 2023 Gelap: Winter Is Coming

Kompas.tv - 18 Januari 2023, 11:18 WIB
budi-gunawan-bocorkan-big-data-bin-sebut-4-faktor-ini-bikin-2023-gelap-winter-is-coming
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan. (Sumber: TRIBUNNEWS.com/HERUDIN)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Berdasarkan laporan Big Data dari Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia,  ada empat hal yang disebut faktor penyebab tahun 2023 diprediksi bakal menjadi tahun yang penuh kegelapan.

Hal itu diungkap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan seraya menyebut, berdasarkan data intelijen dunia, tahun 2023 sebagai tahun penuh ketidakpastian.

"Foresight dari intelijen dunia menggambarkan 2023 sebagai tahun yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian. Istilah intelijen disebut 'Winter is Coming'," kata Budi Gunawan saat memberi materi di acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di SICC, Senayan, Bogor, Selasa (17/1/2023).

Berdasarkan analisis big data BIN dan intelijen dunia, kata Budi Gunawan, ada beberapa potensi ancaman dan tantangan global pada 2023 yang perlu menjadi perhatian.

Ancaman Pertama, perang Rusia dan Ukraina yang diprediksi masih akan berlangsung lama dan diperparah dengan munculnya potensi penggunaan senjata nuklir dalam skala terbatas.

Kedua, infrastruktur di negara-negara Eropa mulai banyak yang terbengkalai karena kekurangan biaya akibat inflasi.

Baca Juga: Pengacara Lukas Enembe: Budi Gunawan & Tito Karnavian Mainkan Kartu Persiapkan Paulus Masuk Papua

Di antaranya Italia telah mengalami krisis listrik dan kesulitan pangan. Kemudian di beberapa negara di Afrika sangat bergantung 90 persen impor gandum dari Rusia dan Ukraina.

"Bagaimana Indonesia? Untuk Indonesia ada pekerjaan rumah yang sangat besar di mana Januari 2023 ini Indonesia akan menjadi negara importir yang besar terhadap komoditas-komoditas pangan,” jelasnya.

“Khususnya gandum, kedelai, beras, daging, dan bawang putih. Oleh karenanya peran dari pemerintah daerah ini memang sangat dibutuhkan guna mengatasi akan potensi terjadinya krisis pangan tersebut," imbuhnya.

Ketiga, krisis mata pencaharian dan meningkatnya PHK serta angka pengangguran global yang diperparah pembiayaan anggaran negara dan perusahaan yang menjadi kompleks dengan masuknya konsep ekonomi hijau atau ekonomi ramah lingkungan.


 

"Keempat adalah pelemahan nilai tukar rupiah kita terhadap dolar akibat tingginya inflasi global, sehingga menyebabkan tingginya beban impor yang berdampak pada industri nasional kita, meningkatnya pengangguran, serta menurunnya daya beli masyarakat,” jelasnya.  

“Walaupun Indonesia diprediksi tidak akan terkena resesi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan hanya di kisaran 4,7 persen sampai dengan 5,3 persen," tutupnya.

Baca Juga: 10 Pejabat Paling Berpengaruh di Masa Jokowi versi Survei LPI: Kepala BIN Budi Gunawan Nomor 1

Selain Budi Gunawan, sejumlah pejabat negara juga pernah menyebut tahun 2023 gelap dan harus diantisipasi. 

Mulai dari Presiden Jokowi sampai Menkeu Sri Mulyani menyebut tahun 2023 bakal gelap dan ketidakpastikan.



Sumber : Kompas TV/Tribunnews



BERITA LAINNYA



Close Ads x