Baca Juga: Bukan AHY, NasDem Ternyata Persiapkan Yenny Wahid hingga Gus Ipul Jadi Cawapres Anies Baswedan
Didik lantas menjelaskan, saat ini, masih banyak partai dan pimpinan partai yang tidak percaya kepada riset akademik survei.
"Ini beralasan karena memang banyak sekali lembaga survei yang tidak kredibel karena metodenya tidak dijalankan dengan baik. Lebih banyak lagi survei dipakai untuk kepentingan politik dengan menafikan metode ilmiahnya," katanya.
Ia juga menyebut, padahal jika sebuah partai tidak berbasis riset, keputusannya bisa bias dan cenderung naif.
"Konflik realitas kehendak publik yang luas dengan keinginan dari partai dan pimpinan akan membuat partai kehilangan kesempatan untuk mendapatkan aspirasi terbesar dari publik," ujarnya.
Dari kemajuan riset survei yang ada sekarang, katanya 3 calon pemimpin yang menonjol adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Tiga nama ini merupakan aspiirasi yang tersaring dari riset-riset akademik tersebut. Riset-riset manipulatif sudah sulit untuk menafikan realitas dari hasil survei dan banyak lembaga," ucapnya.
Baca Juga: Pakar Politik UGM Sebut PDIP bakal Usung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, Ini Alasannya
Maka dari itu, kata pria jabat anggota DPR RI periode 2004-2009 itu, diprediksi suara publik akan makin kentara dan survei akademik juga kian banyak.
"Ke depan dengan adanya banyak survei akademik seperti ini, peranan partai akan semakin kecil karena aspirasi publik mayoritas akan lebih didengar," ujarnya.
Seperti di negara demokrasi yang memilih langsung pemimpinnya, lanjut Didik, maka aspirasi mayoritas rakyat akan menjadi penentunya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.