JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi, Lukas Enembe.
Ketua KPK Firli Bahuri menuturkan, Gubernur Papua tersebut ditahan selama 20 hari terhitung sejak hari ini, Rabu (11/1/2023).
"Dalam rangka kepentingan penyidikan, tim penyidik melakukan penahanan terhadap saudara LE (Lukas Enembe) untuk 20 hari pertama, terhitung mulai 11 Januari hingga 30 Januari 2023, di rumah tahanan negara KPK," kata Firli dalam keterangan pers, Rabu.
Lebih lanjut, Firli menuturkan, Lukas Enembe tidak akan langsung mendekam di balik sel rutan lembaga antirasuah itu.
Namun, Lukas akan dibantarkan atau ditangguhkan masa penahanannya, lantaran kondisi tersangka yang saat ini masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Mempertimbangkan keadaan kondisi LE, maka penyidik KPK melakukan tindakan hukum berupa pembantaran untuk kepentingan keperawatan sementara di RSPAD," jelasnya.
Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Pemerintah Akan Tegakkan Hukum Pada Siapa pun, Termasuk Lukas Enembe!
Diberitakan sebelumnya, Lukas Enembe telah dijemput paksa tim penyidik KPK pada Selasa (10/1/2023).
Lukas kemudian diterbangkan dari Papua ke Jakarta untuk menjalani proses pemeriksaan terkait kasus yang menjeratnya.
Namun setibanya di Jakarta, Lukas tak langsung dibawa ke Gedung KPK, melainkan menjalani cek kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Menurut pernyataan Ketua KPK, Lukas telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter RSPAD.
"Pemeriksaan meliputi fisik, tanda vital, laboratorium, dan jantung, yang kemudian terdapat dari dokter menyimpulkan LE diperlukan perawatan sementara di RSPAD," ujar Firli.
Lukas Enembe merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah.
Lukas diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka terkait proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Sementara terkait gratifikasi, KPK mengaku masih mendalaminya.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Strategi Penangkapan Lukas Enembe, Pantau Pemesanan Catering Makanan Pendukungnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.